Ribuan Instruktur Militer Barat dan AS Menyemut di Ukraina
- Rusia menuduh Ukraina mempresiapkan solusi konflik untuk menyelesaikan masalah Donbass.
- Ukraina berlum merespon tuduhan Rusia soal banyaknya instruktur militer Barat dan AS.
JERNIH — Rusia menuduh negara-negara Barat mengirim 10 ribu instruktur, 4.000 di antaranya serdadu AS, ke Ukraina sebagai persiapan pertempuran di Donbass.
Berbicara kepada wartawan Jumat 24 Desember, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kehadiran militer asing adalah indikasi Ukraina mempersiapkan solusi konfrontatif untuk memecah kebuntuan di Donbass.
“Semakin banyak instruktur asing, semakin besar anggaran militer Ukraina,” katanya. “Semakin banyak senjata yang mereka bawa, kian sering kita mendengar ledakan. Tidak hanya di jalur kontak, tapi juga di sekitar infrastruktur sipil.”
Menurut Zakharova, klaim pelatih asing untuk membantu Ukraina mencegah agresi Rusia adalah kebohongan. Kiev, lanjutnya, tidak hanya menunjukan kemunafikan dan standar ganda tapi juga kombinsi antara penistaan dan ejekan.
Zakharova mengatakan instruktur asing bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi di Donbass. “Alih-alih mengakhiri perang saudara delapan tahun, Kiev tampaknya sedang mempersiapkan solusi kuat untuk masalah Donbass,” kata Zakharova.
Konflik Donbass dimulai tahun 2014, ketika separtis wilayah Donetsk dan Luhansk mendirikan republik setelah Maidan, aksi protes jalanan yang mengarah pada penggulingan mantan Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Moskwa.
Kiev menuduh Rusia bekerja sama dengan pemberontak, dan memicu perang saudara. Kremlin membantah tuduhan itu.
Pada 2014-2015 Rusia dan Ukraina menandatangani Kesepakatan Minsk, untuk mengakhiri perang di Donbass. Sejauh ini perjanjian belum diberlakukan, dan para pemimpin Rusia menyalakan Ukraina karena menolak berunding dengan separatis.