Rusia Bujuk Kombatan Suriah untuk Perang di Kyiv dengan Gaji Rp 4,3 Juta
- Empat pejabat AS mengatakan beberapa pejuang Suriah telah berada di Rusia dan siap diterjunkan.
- Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina menggunakan tentara bayaran.
- Ukraina sejak awal membuka pintu bagi relawan tempur dari negara mana pun.
JERNIH — Rusia merekrut warga Suriah yang terampil dalam pertempuran kota untuk berperang di Ukraina dengan bayaran 200 sampai 300 dolar AS, atau Rp 2,8 juta sampai Rp 4,3 juta.
Sebuah outlet Suriah yang berbasis di Deir Ezzor mengatakan Rusia menawarkan sukarelawan tempur berpengalaman dalam perang kota untuk berangkat ke Ukraina dan beroperasi selama enam bulan.
BACA JUGA:
- Vladimir Putin Terjunkan 400 Tentara Bayaran untuk Kejar Presiden Zolodymyr Zelensky
- Menhan Ukraina: Lebih dari 66.000 Pria Ukraina Pulang dari Luar Negeri untuk Bertempur
Tidak disebutkan apakah jumlah bayaran yang ditawarkan itu per hari, per bulan, atau untuk waktu enam bulan.
Empat pejabat AS, seperti dikutip Wall Street Journal, mengatakan Rusia berada di Suriah sejak 2015 dan dalam beberapa hari terakhir merekrut mereka yang memiliki kemampuan perang kota.
“Mereka diharapkan dapat membantu merebut Kyiv dan memberi pukulan telak kepada pemerintah Ukraina,” ujar seorang pejabat AS. “Beberapa orang Suriah sudah berada di Rusia dan siap memasuki Ukraina.”
Laporan WSJ muncul tiga hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Ukraina menggunakan perisai manusia dan tentara bayaran dari Timur Tengah.
Pihak berwenang Ukraina sejak awal membuka pintu bagi relawan tempur internasional yang bersedia membela negara itu. Tidak diketahui berapa ribu relawan asing yang kini bertempur di Ukraina.
Saat ini invasi Rusia memasuki hari ke-12, laporan intelejen internasional mengatakan operasi militer Putin terlambat dari jadwal karena menghadapi perlawanan tak terduga warga sipil Ukraina.