Crispy

Rusia Hadapi Kenyataan Pahit, Tarik 20 Ribu Pasukan dari Kherson Agar tak Kalah Memalukan

  • Ukraina masih belum yakin Rusia menarik seluruh pasukan dari Kherson.
  • Analis masih harus menunggu apakah penarikan pasukan akan tertib, atau peristiwa Izyum terulang.

JERNIH — Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu 9 November, menarik 20 ribu pasukan di atas Sungai Dnipro, wilayah Kherson, Ukraina selatan dan meninggalkan satu-satunya ibu kota regional yang direbut sejak invasi, Februari 2022.

Pengumuman penarikan dibuat Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Jenderal Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia di Ukraina.

“Keputusan mempertahankan tepi kiri Sungai Dnipro tidak mudah,” kata Jenderal Surovikin dalam klip video yang ditayangkan televisi pemerintah. “Saat ini kami berusaha menyelamatkan nyawa personel militer dan kemampuan tempur mereka.”

Kherson dan pemukiman yang berdekatan, masih menurut Surovikin, tidak dapat sepenuhnya disuplai atau tetap berfungsi. Di kota ini, nyawa pasukan Rusia terus menerus dalam bahaya.

Jenderal Surovikin yakin penarikan pasukan memungkinkan Rusia mengkonsolidasikan garis pertahanan, menggunakan jalur air yang luas dengan lemar lebih satu kilomete, untuk mempertahankan posisi.

“Lebih baik mengatur pertahanan di sepanjang garis penghalang Sungai Dnipro di sepanjang tepi kiri,” kata Jenderal Surovikin.

Namun beberapa anlis mengatakan apakah Rusia akan bisa melakukan penarikan pasukan secara tertib. “Kita akan melihat seberapa tertib penarikan pasukan ini,” kata William Alberque, direktur Program Pengendalian Senjata di Institut Internasional untuk Studi Strategis.

Di Izyum, lanjut Alberque, Rusia berusaha menarik semua personel dan peralatan militer. Yang terjadi adalah unit-unit pasukan Rusia panik, lari tunggang-langgang meninggalkan semua perangkat peralatan.

Tak lama setelah Kremlin mengeluarkan pernyataan itu, militer Ukraina mengatakan; “Tidak ada tanda-tanda pasukan Rusia menarik diri dari Kherson.”

“Pengumuman itu taktik dan perintah Shoigu adalah pernyataan TV yang dipentaskan,” kata Mykhaylo Podolyak, penasehat presiden Ukraina.

Tekanan Ukraina

Kherson adalah medan tempur Rusia-Ukraina paling sengit. Selama berbulan-bulan, pasukan kedua negara bertempur hampir setiap hari dan seolah tanpa lelah.

Dalam dua bulan terakhir, Ukraina memperoleh kemajuan. Terakhir, Ukraina merebut permukiman Kalininskoye dan kota Snihurivka di timur laut Kherson, yang membuat induk pasukan Rusia di sekitar ibu kota regional tertekan hebat.

The Moscow Times menulis keputusan Kremlin menarik pasukan dari Kherson diambil setelah kejatuhan Kalininskoye dan Snihurivka. Kremlin melihat posisi Rusia di tepi kanan Sungai Dnipro semakin rentan karena Ukraina melemahkan jalur pasokan lawan; mengambil jembatan utama dan memaksa Rusia menggunakan ponton dan penyeberangan feri.

Dmitry Gorenburg, pakar keamanan Rusia yang berbasis di Virginia, AS, mengatakan penarikan pasukan besar-besaran ini menggarisbawahi betapa masalah pasokan menghalangi Rusia untuk bertahan di wilayah yang direbut.

Di Moskwa, keputusan menarik diri dari Kherson ditanggapi para blogger pro-perang sebagai kenyataan pahit yang harus ditelan. “Kami tidak punya pilihan. Mereka tidak akan membiarkan kami menherah. Mereka hanya akan menghancurkan kami,” tulis blogger pro-Kremlin Starshy Eddy.

Ramzan Kadyrov, penguasa Chechnya pro-Kremlin, memuji keputusan Jenderal Surovikin sebagai sulit tapi benar.

Back to top button