Rusia Serbu Ukraina Awal 2022, Kremlin: Kiev Selesaikan Masalah dengan Kekerasan
- Saat ini 92 ribu tentara Rusia berada di perbatasan Ukraina.
- Invasi diperkirakan melibatkan sarangan udara, hujan tembakan artileri, dan serbuan lapis baja.
JERNIH — Kepala Badan Intelejen Pertahanan Ukraina Brigjen Kyrylo Budanov mengatakan Rusia akan menginvasi negaranya awal 2022.
“Invasi kemungkinan melibatkan serangan udara, hujan tembakan artileri, dan serangan kendaraan lapis baja dan amfibi ke Odessa dan Mariupul,” kata Brigjen Budanov kepada Military Times. “Serangan lebih kecil akan dilakukan melalui Belarusia.”
Menurut Brigjen Budanov, saat ini Rusia mengumpulkan 92 ribu tentara di perbatasan Ukraina. Jenderal-jenderal Rusia ditengarai sedang mempersiapkan serangan yang akan dilancarkan pada akhir Januari, atau awal Februari 2022.
“Serangan yang akan dilancarkan Rusia akan lebih menghancurkan dibanding konflik 2014 yang menewaskan 14 ribu warga Ukraina,” kata Brigjen Budanov.
Ketegangan Rusia-Ukraina meningkat sepanjang tahun ini. Puncaknya, Rusia mengumpulkan ribuan pasukan di dekat perbatasan dan pertempuran meningkat di sebelah timur Ukraina.
Hubungan kedua negara memburuk selama bertahun-tahun, terutama sejak Rusia menganeksasi Krimea tahun 2014.
AS, NATO, dan Kiev, telah menyatakan keprihatinan atas pergerakan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina selama dua pekan terakhir. Namun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan; “Upaya menyelesaikan krisis Ukraina dengan kekerasan akan memicu konsekuensi serius.”
Menurut Peskov, Ukraina mencari upaya lain untuk menyelesaikan masalahnya dengan kekerasan, menciptakan bencana lain untuk dirinya, dan semua orang di Eropa.
“Histeria Barat atas kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina meningkat secara artifisial,” katanya. “Mereka yang biasa membawa angkatan bersenjata ke luar negeri menuduh kami melakukan aktivitas militer tidak biasa di wialyah kami.”