Satu Tahun Kematian Maradona: Kultus Si Anak Emas Dimulai di Napoli
- Hampir sekujur kota terdapat mural Diego Maradona.
- Di depan mural, orang-orang memejamkan mata dan berdoa untuk mendiang.
- Pematung Domenico Sepe membuat patung Maradona.
- Seniman jalanan Mario Casti kebanjiran melukis Maradona di dinding.
JERNIH — Hampir 30 tahun Diego Armando Maradona mengakhiri masa bermain cemerlangnya di Napoli, tapi penduduk kota itu tetap memujanya. Pemujaan itu diwariskan ke generasi berikut.
Kini, setahun setelah kematiannya, penduduk Napoli menjahit nama Maradona di kemeja. Generasi muda menuliskan nama Maradona di dinding=dinding pinggir jalan, anak-anak meneriakannya meski mereka belum lahir saat sang legenda beraksi di Stadion San Paolo.
Kamis, 25 November, pada hari pertama peringatan satu tahun kematian Maradona, sebuah patung perunggu terpasang di stadion menggunakan namanya; Stadion Diego Armando Maradona.
Patung dan nama baru stadion akan diresmikan dalam waktu dekat. Keduanya akan simbol hubungan abadi Napoli dengan Pibe de Oro, julukan Maradona di Napoli yang artinya anak laki-laki emas.
Maradona ada di mana-mana di Napoli, dari stasiun pusat sampai ke toko resmi Napoli. Di sini, gambar wajah di tengah sidik jari sang legenda kerap menyita perhatian pengunjung.
Mereka yang datang ke Napoli untuk mengenang Maradona, pemberhentian pertama adalah lukisan dinding terkenal Mario Filardi di Spanish Quarter. Lukisan itu dibuat tahun 1990 dan dipugar tahun 2016.
Pengunjung akan melewati gambar lain yang dilukis di dinding, serta poster film The Hand of God, penghormatan Paolo Sorrentino kepada Napoli tahun 1980-an yang dirilis pekan dini di Italia.
Aicha, warga Napoli berusia 17 tahun, belum lahir ketika Maradona berlaga. Namun ia merasa perlu berjalan di bawah hujan sekedar untuk bermeditasi sejenak di depan mural terkenal, yang menunjukan Maradona dengan rambut lusuh dan kaos biru pucat Napoli.
Mural itu terletak di lingkungan sederhana, jauh dari jalna utama, dan tak jarang mobil-mobil terparkir di depannya. Namun, halaman itu didedikasikan untuk pemujaan ‘dewa’ Maradona.
Penggemar lain, seorang wanita datang dari Bari, datang bersama keuarganya hanya untuk melihat bagaimana Napoli mengenang Maradona. Bari terletak 260 kilometer selatan Italia.
Lukisan dinding wajah Maradona bermunculan di sekujur Naples dan wilayah sekitarnya. Seniman jalanan Mario Casti, kebanjiran pesanan melukis Maradona. Kini dia menyelesaikan satu lukisan khusus untuk mengenang kematian sang legenda.
Pematung Domenico Sepe menciptakan patung perunggu yang memperlihatkan Maradona menggiring bola. Patung itu akan berdiri di depan stadion.
Kebadian
“Karya itu lahir dari kebutuhan pribadi,” kata Sepe kepada AFP. “Saat pengumuman kematiannya, ada sesuatu yang hilang dari kehidupan sehari-hari saya. Sebagai Neapolitan, atau orang Napoli, saya memutuskan memberi penghormatan kepadanya.”
Menurut Sepe, karyanya menawarkan keabadian. Bahwa, hubungan Maradona dan Napoli abadi.
Sepe adalah pematung mazhab tradisi klasik. Ia menggambarkan Maradona tidak ubahnya Dewa Yunani. Maradona dengan tatapan terfokus, nomor 10 di punggungnya, kaki kekar, bola di kaki di atas lapangan berbentuk peta Argentina.
Itu adalah pose yang mengingatkan Maradona menginspirasi Argentina meraih Piala Dunia 1986, kendati pada patung itu sang legenda menegnakan seragam Napoli.
Tidak hanya satu, tapi akan ada patung lain yang akan dipasang di Stadion jelang pertandingan Serie A Napoli vs Lazio. Napoli akan mengenakan kembali ‘baju Diego’ yang terkenal.
Napoli saat ini barada di puncak klasemen Serie A. Tidak ada keraguan bahwa penghargaan yang paling tepat untuk Maradona adalah memenangkan gelar Serie A musim ini.
Di era Maradona, Napoli juara tahun 1987 dan 1990. Saat itu, Maradona berada di puncak keemasan, dan Neapolitan akan terus memujanya.