Crispy

Sebanyak 391 Lubang Tambang Emas Ilegal Jadi Penyebab Banjir dan Longsor

JAKARTA-Paska terjadinya bencana banjir dan tanah longsor disejumlah tempat di wilayah Bogor, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan pemetaan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) karena diperkirakan bencana banjir dan tanah longsor tersebut disebabkan kerusakan TNGHS terutama banyaknya penambang emas liar yang dalam melakukan penambangan illegal dan tidak memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat lainnya.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, di kantornya, Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020)  menjelaskan hasil pendataan di kawasan TNGHS, yang dilakukan tim bentukan KLHK,  telah mendata adanya 391 lubang tambang yang dibuat oleh kelompok penambang emas ilegal di Halimun Salak.

“Ternyata secara keseluruhan, hasil pengumpulan data di sana ada 391 lubang tambang, dengan 1.089 pondok,” kata Siti. Ditambahkan Siti “di kawasan itu terdapat 9 titik penambangan, tapi baru 7 titik yang telah diteliti. Tujuh titik ini berada di Lebak, sedangkan 2 titik lain berada di Bogor”.

Siti juga memberi rincian lokasi yang telah diteliti oleh anak buahnya.

“Yang sudah kami teliti dari tanggal 19 sampai tanggal 21 itu ada 7 titik. Yaitu di Gunung Telaga, Cisoka, Gunung Kencana, Gang Panjang, Cibeduk, Cikidang, Panggarangan ini yang sudah, semua di Lebak,” kata Siti menjelaskan  “Sekarang sedang dilakukan di Gunung Botol dan Gunung Komeng,  ini di Bogor. Ini semua di Taman Nasional Gunung Halimun Salak,”.

Dalam pendataan di kawasan TNGHS tim juga menemukan banyak peralatan milik penambang yang disimpan dalam pondokan mereka. Tim juga menemukan fakta bahwa para penambang juga menebang kayu Rasamala yang digunakan untuk membuat lubang tambang.

“Di pondok-pondok ini ada alat yang namanya glondong yaitu alat untuk bikin emas.  Jumlahnya ada 2.461. Mereka bikin lubang-lubang, dia gali ke dalam itu pakai kayu rasamala. Jadi dia juga nebang taman nasional,”.

Dari data temuan anak buahnya, Siti menyimpulkan bahwa keberadaan tambang emas ilegal inilah yang menjadi penyebab terjadinya longsor di Lebak-Bogor. Siti menambahkan, berdasarkan data yang dikumpulkan, terdapat 50 titik longsor di Lebak dan 65 titik di Bogor.

(tvl)

Back to top button