Crispy

Sekali Bosnia tetap Bosnia, dan Zlatan Ibrahimovic Jadi Korban Pelecehan Etnis

  • Narasi Serbia Raya ada di kepala setiap orang Serbia.
  • Setiap orang Serbia membangun kebencian terhadap Bosnia.
  • Zlatan Ibrahimovic jadi korbannya saat laga Liga Europa.

JERNIH — UEFA memulai penyelidikan disipliner terhadap Red Star Belgrade, klub elit Serbia, setelah striker AC Milan Zlatan Ibrahimovic menjadi sasaran pelecehan etnis dalam laga Liga Europa pekan lalu.

Media Serbia melaporkan Ibra — panggilan populer Zlatan Ibrahimovic — dihina seseorang yang duduk di kotak VIP Stadion Red Star selama pertandingan 18 Februari 2021.

“Seorang Inspektur Etika dan Disiplin hari ini ditunjuk untuk melakukan penyelidikan disipliner atas insiden itu,” demikian keterangan resmi UEFA, Kamis 25 Februari 2021.

Ibra tidak bermain dalam laga itu. Tapi sebuah saluran televisi menangkap gambar ketika seorang pria meneriakan kata makian beberapa kali ke arah Ibra yang duduk di bangku pemain cadangan.

Tidak disebut apa yang diutarakan pria itu untuk menghina Ibra. Yang pasti, kata itu populer di Serbia selama Perang Balkan dan digunakan untuk merendahkan Muslim Bosnia.

Ibra saat ini warga Swedia. Dari namanya, semua tahu dia adalah orang Bosnia. Ayahnya berasal dari Bosnia-Herzegovina.

Laga Milan-Red Star Belgrade, sesuai protokol kesehatan, tidak dihadiri penonton. Hanya ada satu kotak keramah-tamahan di stadion — tepatnya di bagian atas tribun — yang menampung ratusan orang.

Kotak itu penuh sesak oleh wartawan, tamu klub, dan para petinggi. Mereka tidak membayar karcis.

Bisa dibayangkan jika stadion terisi penuh, teriakan pelecehan etnis mungkin tidak hanya dilakukan satu orang tapi ribuan. Terlebih, situasi politik Balkan saat ini diwarnai kebangkitan narasi lama Serbia Raya.

Di Serbia, Ratko Mladic — arsitek pembantaian Muslim Bosnia di Srebrenica — dijadikan pahlawan. Partai-partai konservatif meraih banyak dukungan dalam pemilu lokal.

Insiden ini mungkin akan menyadarkan Ibra bahwa sekali Bosnia akan tetap menjadi Bosnia, apa pun kewarga-negaraannya. Sebagai Bosnia, Ibra tidak akan pernah diterima Serbia dan akan selalu dimaki.

Red Star Belgrade meminta maaf kepada Ibra dalam pernyataan resmi, dan akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi pelaku.

Apakah UEFA percaya pada ketulusan yang ditawarkan Red Star? Mungkin tidak. UEFA mungkin akan menjatuhkan hukuman kepada pemaki, tapi orang Serbia akan menyebutnya pahlawan.

Back to top button