Sepp Blatter: Memilih Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Adalah Kekeliruan
- Qatar terlalu kecil untuk jadi tuan rumah perhelatan sepak bola dunia.
- Seluruh stadion dan infrastruktur dibangun tenaga kerja asing, masalah HAM tak terhindarkan.
JERNIH — Sepp Blatter, mantan presiden Asosiasi Federasi Sepak Bola International (FIFA), mengatakan memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah kesalahan.
“Qatar negara terlalu kecil. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk negara ini,” ujar Blatter kepada surat kabar Tages Anzeiger. “Qatar adalah pilihan yang buruk.”
Qatar terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada tahun 2010, ketika Blatter masih memimpin FIFA. Setelah pemilihan, muncul isu korupsi. Qatar diduga menyuap sejumlah petinggi FIFA, termasuk Blatter.
Kasus itu disidangkan di pengadilan Swiss, dan Blatter dinyatakan bebas dari segala tuduhan, Juni lalu. Jaksa mengajukan banding atas putusan itu.
Tidak ingin mengulang kesalahan, tahun 2012 FIFA mengubah kriteria untuk memilih tuan rumah. Saat itu FIFA juga mengkhawatirkan kondisi kerja di lokasi pembangunan stadion di Qatar.
“Sejak itu, pertimbangan sosial dan hak asasi kemanusiaan diperhitungkan,” kata Blatte, yang berjanji akan menyaksikan pertandingan Piala Dunia mulai 20 November.