Serangan Artileri Tentara Myanmar Paksa 1500 Etnis Kachin Mengungsi
- Tentara Myanmar berusaha merebut pos strategis di perbatasan Cina.
- Upaya pertema gagal dengan kerugian 100 personel Tatmadaw tewas.
- Kini, desa-desa Kachin menjadi sasaran artileri berat.
JERNIH — Tentara Myanmar menghujani desa-desa etnis Kachin tak jauh dari Kotapraja Momauk, negara bagian Kachin, memaksa 1.500 penduduk mengungsi.
The Irrawaddy memberitakan pengungsi berasal dari desa Si Hut, Kone Law, Myo Haung, Myo Thit, Shwe Myaung, Namt Lan, Mone Khat, Naung Kon dan Nant Ngoe.
“Semua orang melarikan diri. Tidak ada yang berani tinggal di desa, karena artileri berat terus ditembakan,” kata seorang administrator salah satu desa.
Ketegangan, menurut administrator itu, meningkat dalam beberapa hari terakhir. Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA), yang menolak kekuasaan militer, terus melakukan perlawanan.
Tidak ada pilihan bagi penduduk desa selain keluar dari desa-desa dan mengungsi ke tempat aman.
Pendeta Seng Awng, dari Konvensi Baptist Kachin, mengatakan gereja melindungi 150 rumah tangga dengan 600 orang.
“Mereka datang kepada kami, karena mereka adalah anggota gereja,” katanya. “Lainnya mengungsi ke biara.”
Penduduk melarikan diri setelah serangan artileri menyebabkan beberapa penduduk desa terbunuh. Beberapa keluarga tidak sempat mengambil barang dari rumah, karena takut peluru meriam menghujam rumah mereka.
“Kami menyediakan apa yang dibutuhkan, termasuk akomodasi dan makanan,” kata Pendeta Seng Awng.
Biara Buddha dan gereja Katolik di Kotapraja Bhamo juga menyediakan perlindungan bagi 900 penduduk. Banyak dari mereka hanya membawa pakaian di badan dan sedikit bekal.
KIA aktif di kawasan ini. Pada 11 April lalu KIA menyerang dua pos polisi dan pangkalan militer di Jembatan Tarpein. Pertempuran juga terjadi di dekat pangkalan Alaw Bum.
Akhir Maret, KIA merebut posisi kunci di dekat perbatasn Cina, mendorong militer Myanmar melancarkan serangan udara untuk merebut kembali pos penting itu.
Upaya Angkatan Darat Myanmar merebut kembali posisi itu gagal total, dengan seratus personel Tatmadaw tewas, termasuk seorang komandan batalion.