Crispy

SIGAP Indonesia Tembus Wilayah Terisolasi Banjir Garut

Wakil Kepala Satuan Nasional Badan Nasional SIGAP INDONESIA, Anggun Darani,  mengatakan, saat musibah banjir terjadi SIGAP langsung membentuk tim respons tanggap bencana dan mengirimkan relawan. “Alhamdulillah kami dapat menyalurkan makanan buat para penyintas. Sehari lebih dari 700 paket selama tujuh hari berturut-turut, ditambah paket kesehatan yang dilaksanakan pada Sabtu 23 Juli di posko SIGAP Garut,” ujar Anggun.

JERNIH–Tim rescue Badan Daerah Syarikat Islam Tanggap Bencana (SIGAP) Garut berhasil menembus wilayah terisolir di Kampung Cibitung, Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Senin (25/7) lalu.

Ada 28 rumah yang rusak akibat terjangan banjir dan longsor. Empat rumah diantaranya hancur. Tim SIGAP INDONESIA dibantu warga sekitar mendirikan bangunan sementara layak huni bagi pemilik empat rumah tersebut.

Keempat rumah yang dibangun ulang itu untuk sementara menggunakan bahan bangunan yang tersedia. Nantinya, SIGAP Indonesia akan kembali lagi membangun rumah sementara yang lebih baik setelah mendapatkan kepastian lokasi dari Pemda Garut.

SIGAP Indonesia juga menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga, di antaranya, paket sembako, peralatan mandi dan pakaian layak pakai serta paket sekolah lengkap untuk anak-anak yang kehilangan peralatan sekolah mereka.

Selain di Banjarwangi, tim rescue juga melakukan validasi assessment khusus anak-anak yang kehilangan perlengkapan belajar di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul.

“Kita dapati ada banyak anak-anak yang kehilangan perlengkapan sekolah, Insya Allah kami akan penuhi kebutuhan belajar mereka,”ujar Bendahara Badan Nasional SIGAP INDONESIA, Anggun Darani di lokasi musibah, Sabtu (23/7). Menurut Anggun, hak dasar belajar anak-anak haruslah dipenuhi sebagai penunjang mereka menimba ilmu untuk masa depan.

Tak hanya itu, Anggun yang juga menjabat wakil kepala Satuan Nasional Badan Nasional SIGAP INDONESIA menjelaskan, saat musibah banjir terjadi, SIGAP INDONESIA langsung membentuk tim respon tanggap bencana dan mengirimkan relawan pada Sabtu (16/7) lalu.

Relawan yang diterjunkan di antaranya tim Assessment dan mobil dapur umum yang bekerjasama dengan relawan kemanusiaan lainnya. Setiba di Garut, kata Anggun, SIGAP Indonesia mendirikan dapur umum di Posko Masjid Al Yasin, Tarogong Kidul, Ahad (17/7).

“Alhamdulillah kami dapat menyalurkan makanan buat para penyintas. Sehari lebih dari 700 paket selama tujuh hari berturut-turut. Ditambah paket kesehatan yang dilaksanakan pada Sabtu 23 Juli di posko SIGAP Garut,” ujar Anggun.

Perlu diketahui, untuk mencapai lokasi dibutuhkan tenaga ekstra. Menempuh perjalanan darat dengan mobil rescue selama dua jam dari Posko SIGAP INDONESIA di Gedung Syarikat Islam Garut di Jalan Cimanuk no 117, tim harus berhadapan dengan cuaca tak menentu.

Kabut tebal yang menghalangi pandangan, tak membuat nyali tim SIGAP INDONESIA menciut. Usai tiba di posko darurat di Koramil Banjarwangi, tim harus melanjutkan perjalanan dengan mengendarai motor trail menembus jalan yang hanya bisa dilalui motor.

Setiba di lokasi bencana, masyarakat sekitar menyambut antusias kehadiran para relawan SIGAP INDONESIA. [rls]

Back to top button