Soal KKB Papua, Wapres: Pemerintah Pilih Sistem Bertahan bukan Menyerang
“Yang kita pentingkan bagaimana tidak ada korban, tidak ofensif, tapi tidak terjadi korban. Ini kita lakukan langkah-langkah perlindungan terhadap masyarakat, supaya tidak terjadi (bentrok) lagi”
JERNIH – Pemerintah mengutamakan pendekatan kesejahteraan dalam penanganan masalah kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Sedangkan masalah pengamanan, memilih pada tahap defensif atau bertahan dan tidak ofensif.
Demikian dikatakan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, di Jakarta, Sabtu (11/3).
“Yang kita pentingkan bagaimana tidak ada korban, tidak ofensif, tapi tidak terjadi korban. Ini kita lakukan langkah-langkah perlindungan terhadap masyarakat, supaya tidak terjadi (bentrok) lagi,” katanya.
Ia menjelaskan, pemerintah terus berupaya melakukan dialog dengan seluruh elemen di Papua, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, tokoh pendidikan, pimpinan daerah, para pemuda maupun tokoh perempuan didekati.
Baca Juga: Tujuan Hidup
Hal itu juga seiring dengan program percepatan pembangunan kesejahteraan Papua yang terus dijalankan di Bumi Cendrawasih.
Ma’ruf Amin berharap, permasalahan yang terjadi di Papua dapat diatasi dengan baik.
“Kita sudah dialog dengan local champion dengan semua kalangan kita dialog untuk menyelesaikan permasalahan, bagi kita adalah kesejahteraan, bagaimana agar masyarakat Papua sejahtera dan langkah kedua bagaimana masyarakat aman, tidak terjadi lagi seperti kemarin itu,” kata dia.
Sebelumnya, dari sejumlah informasi, KKB Papua terus melakukan penyerangan terhadap TNI-Polri, hingga masyarakat sipil. Bahkan tidak sedikit nyawa masyarakat sipil dan TNI-Polri banyak berjatuhan.