Surat Kemarahan John Lennon kepada Paul McCartney Dilelang
- Surat ditulis beberapa pekan setelah wawancara Paul McCartney dengan majalan Melody Maker.
- John Lennon menumpahkan seluruh kemarahannya dalam surat tiga halaman ketik.
JERNIH — Sebuah surat yang ditulis John Lennon kepada Paul McCartney, berisi kemarahan dan cacian, akan dilelang dan diperkirakan terjual 40 ribu dolar AS, atau Rp 597,8 juta.
Surat tiga halaman itu ditulis November 1971, atau 18 bulan setelah The Beatles bubar. Penawaran untuk surat itu, yang dibuka melalui situs memorabilia Gotta Have Rock and Roll, saat ini mencapai 22 ribu dolar AS atau Rp 328,8 juta.
Bukan surat tulisan tangan, tapi diketik. Lennon saat itu berusia 31 tahun. Pilihan kata yang digunakan Lennon membuktikan pelantun Imagine itu menulis dengan segenap kemarahan.
Lennon marah atas pernyataan-pernyataan McCartney yang disampaikan dalam wawancara dengan majalah musik Melody Maker, beberapa pekan sebelumnya.
McCartney dan Lennon sekian lama tak akur. Ketegangan keduanya memuncah setelah McCartney menggugat The Beatles usai perpisahan mereka tahun 1970.
Dalam gugatan itu McCartney meminta pembubaran kemitraan kontrak band, setelah Lennon — bersama Ringo Starr dan George Harrison — menunjuk manajer Allen Klein mengatur urusan keuangan mereka.
“Jika Anda bukan agresor, siapa yang membawa kami ke pengadilan dan menyerang kami di depan publik,” tulis Lennon dalam surat itu. “Seperti yang saya katakan sebelumnya, pernahkan Anda berpikir Anda mungkin salah tentang sesuatu.”
Sebagian besar keluhan Lennon berfokus pada kejatuhan keuangan setelah The Beatles bubar. Ia juga mengecam politik McCartney, dengan menuduhya konservatif.
Saat itu, Lennon adalah penentang blak-blakan Perang Vietnam dan baru saja menulis lagu Imagine. Dalam wawancara dengan Melody Maker, McCartney mengecam lagu itu, dengan mengatakan ada terlalu banyak hal politik.
“Politik Anda sangat mirip dengan aktivis konservatif Mary Whitehouse,” Lennon menulis dalam surat itu. “Tidak mengatakan apa-apa sama kerasnya dengan mengatakan sesuatu.”
Membela Yoko
Lennon juga membela habis-habisan Yoko Ono, istrinya yang kerap dituduh biang keladi pembubaran The Beatles.
“Yang benar-benar membingungkan kami adalah meminta bertemu tanpa Linda dan Yoko. Saya pikir Anda akan mengerti sekarang bahwa saya adalah JOHNANDYOKO,” tulis Lennon.
Linda adalah istri Paul McCartney, yang juga banyak disebut pers cukup berpengaruh.
“Saya tahu kami sebenarnya menginginkan hal yang sama, dan seperti yang saya katakan di telepon dan dalam surat ini, kapan pun Anda ingin bertemu, yang harus Anda lakukan hanya menelepon,” Lennon menyimpulkan.
Hubungan dingin Lennon-McCartney mencair pada tahun-tahun berikut, tapi keduanya tidak pernah bermain bersama di depan umum. McCartney terakhir melihat Lennon tahun 1976 ketika datang mengunjungi mantan erkan satu band di New York City.
Sebelum pembunuhan Lennon tahun 1980, keduanya berbincang di telepon. McCartney juga sering berbicara tentang hubungannya dengan Lennon, yang ditemui saat masih muda.
Tahun 2018, McCartney mengakui pernah masturbasi bersama pada malam hari bersama teman pria lainnya.