Tabung Oksigen untuk RS Darurat Solo Tiba di Bandara Adi Soemarmo
Oksigen tersebut untuk sejumlah rumah sakit dan RS darurat di Asrama Haji Donohudan di Solo yang mengalami kekurangan oksigen.
JERNIH-Sebanyak 200 tabung oksigen seberat 14.175 ton untuk sejumlah rumah sakit di Solo dan RS darurat di Asrama Haji Donohudan telah tiba di Bandara Internasional Adi Sumarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Yani Ajat Hermawan, tabung oksigen tersebut datang dari Singapura, pada Sabtu (17/7/2021) dan diangkut menggunakan pesawat carter kargo PT My Indo Airlines dengn dikawal petugas keamanan.
“Pesawat yang membawa oksigen dari Singapura telah mendarat di Bandara Internasional Adi Soemarmo,” kata Yani, pada Minggu (18/7).
Pesawat carter cargo My Indo Airlines dengan nomor penerbangan B-737-300/400 F tersebut mendarat tepat waktu. Pesawat memuat barang untuk Dinas Kesehatan Solo (DKK) Solo.
Kedatangan barang milik Pemko Solo dihadiri dan diperiksa dari pihak Imigrasi, pihak Bea Cukai, dan Ground Handling.
Branch Manager Angkasa Pura Logistik Solo Anjar Pramono mengatakan, tabung oksigen masih berada di terminal kargo untuk pengurusan kepabeanan. Setelah semua beres, barang tersebut bisa diambil.
“Kami masih menunggu pengambilan barang 200 tabung oksigen dari Dinkes Solo,”
“Prosedur seperti itu karena ini barang yang didatangkan dari luar untuk medis,” kata Anjar lebih lanjut.
Oksigen tersebut merupakan bagian dari 10.000 oksigen konsentrator yang dibeli pemerintah Indonesia dari Singapura, untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat dalam beberapa minggu ini.
Selain membeli Oksigen dari Singapura, pemerintah Indonesia juga mendapat bantuan oksigen dari pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) berupa 450 ton silinder oksigen dan perangkatnya seberat lebih dari 26 ton.
Di samping bantuan Oksigen, UEA juga mengirim 250 ribu dosis vaksin Covid-19 sebagai tambahan dari 500 ribu dosis yang telah dikirimkan pada Mei 2021, kemudian 960 alat tes PCR, 12 ribu unit alat tes TCM, 12 ribu alat tes usap (swab collection kit), dan 18 ton alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan.
Bantuan tersebut dimaksud untuk membantu Indonesia mengatasi lonjakan kasus Covid-19 akibat penyebaran varian Delta. (tvl)