Tentara dan Polisi Myanmar Meneror Warga, Aniaya Wanita Hamil, Rampok Sebuah Rumah
- Selama 20 hari warga Myeik tak henti turun ke jalan berunjuk rasa.
- Senin lalu, polisi mendatangi mereka, meneror, menembaki rumah, sepeda motor, dan merusak furniture.
- Sejumlah polisi dan tentara yang masuk ke rumah warga merampas uang 400 ribu kyat, atau Rp 5,5 juta.
JERNIH — Tentara dan polisi Myanmar mengamuk di Thanintharyi, kota di wilayah Myeik, menembaki rumah penduduk, menggeledah rumah yang dicurigai dan mengambil uang tunai 400 ribu kyat, atau Rp 5,5 juta.
Irrawaddy.com, mengutip beberapa sakti mata, memberitakan polisi juga menganiaya wanita hamil tua, menembak wajah seorang remaja, dan merusak furniture.
Dalam video yang dibagikan di media sosial, wanita tua itu mengatakan tentara dan polisi masuk ke rumahnya dan menghancurkan apa saja.
“Mereka mengambil lebih dari 400 ribu kyat, yang akan kami gunakan untuk memperbaiki rumah kami,” ujar suami wanita hamil itu di laman Facebook-nya.
Polisi juga menembaki rumah-rumah di Myeik, menghancurkan sepeda motor, dan merusak pintu dan jendela hampir setiap rumah.
Sumber tak mau disebut nama mengatakan; “Dua kelompok terdiri dari 30 polisi dan tentara datang dan menghancurkan enam sepeda motor.”
Seorang remaja ditembak di pipi di Bangsal Shwepyitan, Senin 1 Maret. Hari sebelumnya, seorang pria tewas dan beberapa lainnya terluka ketika polisi menindak keras pengunjuk rasa anti-militer.
Myeik dihuni warga yang menolak keras kekuasaan militer. Mereka turun ke jalan bersama pengunjuk rasa lainnya selama 20 hari terakhir.
Mereka memasang barikade di jalan-jalan untuk menghambat laju militer dan polisi ke permukiman mereka. Polisi merespon dengan tindakan keras dan menjurus brutal.
Insiden ini diperkirakan tidak akan menghetikan aksi warga Myeik turun ke jalan, dan polisi kemungkinan akan lebih brutal pada hari-hari berikut.