Tentara Myanmar Bantai Penduduk Permukiman Miskin Mandalay
- Permukiman Mye Yee Nandar dihuni pegawai rendahan dan pensiunan.
- Serangan terjadi pukul 22:00, saat penduduk bersiap tidur.
- Tentara menembak membabi buta, delan tewas. Satu korban bocah usia 14 tahun.
JERNIH — Berkekuatan 300 personel dan senjata berat, militer Myanmar menyerbu permukiman kumuh miskin di kotapraja Chanmyathazi, Mandalay, sepanjang Senin 22 Maret 2021 malam.
Serangan terjadi saat seluruh penduduk berada di rumah. Tidak ada aksi protes, atau penduduk berbondong-bondong ke luar permukiman untuk bergabung dengan pengunjuk rasa.
Seorang warga mengatakan Kompleks Perumahan Mye Yee Nandar digrebek sekitar pukul 22:00. Lusinan truk dan dua buldoser memblokir akses masuk permukiman.
Penghuni kompleks terdiri pekerja tingkat rendah di kantor-kantor pemerintah dan pensiunan. Seisi kompleks panik dan berlarian ke segala arah.
Saksi mata mengatakan tentara menembak membabi-buta, menjatuhkan orang-orang panik dengan luka tembak di kepala dan tubuh. Teriak kesakitan dan ketakutan menggema di sekujur kompleks, meningkahi suara letusan dan desing peluru.
Usai menebar teror dan kematian di tengah penduduk, tentara mengumpulkan jenasa korban dan membawa pergi. Korban luka juga diambil untuk ditahan.
Korban tewas termuda adalah bocah usia 14 tahun bernama Tun Tun Aung. Ia tertembak di dada. Jenasah wanita belum teridentifikasi berada di antara tujuh korban tewas.
Htei Lin, kerabat sang bocah, mengatakan Tun Tun Aung tewas saat berusaha menyelamatkan korban luka yang tak bisa lari lagi.
Nasib sial dialami Nay Myo Kyaw, seorang petugas penyelamat. Ia bergegas ke lokasi teror untuk membantu, tapi di perjalanan bertemu tentara. Ia melarikan diri, tapi tentara mengejar dan menembaknya.
Tentara juga membakar barikade darurat yang dibuat penduduk, serta menangkap beberapa orang yang tinggal tak jauh dari tempat itu.