Crispy

Terobosan Baru: Deksametason Efektif Sembuhkan Pasien Covid-19 Akut

  • Dokter di 23 rumah sakit di New York, AS, diam-diam menggunakan deksametason sejak awal pandemi.
  • Deksametason hanya efektif menyembuhkan pasien Covid-19 yang tubuh ventilasi dan oksigen, tapi tidak bermanfaat menyembuhkan pasien dengan kondisi paru-paru normal.

London — Peneliti Inggris mengatakan deksametason, obat steroid yang tersedia luas, kemungkinan menjadi kunci dalam penyembuhan pasien Covid-19 paling serius.

Temuan ini belum final, bahkan masih terlalu dini, karena masih harus dikompilasi dan diterbitkan dalam jurnal peer-review. Namun, pihak-pihak yang tidak terlibat dalam penelitian menyebut temuan ini sebagai terobosan.

Adalah dua peneliti dari Recovery Trial, berbasis di Inggris, yang mengumumkan kepada wartawan dalam konferensi pers virtual bahwa pemberian deksametason dosis rendah selama 10 hari terbukti mengurangi risiko kematian hampir sepertiga di kalangan pasien rawat inap yang membutuhkan ventilasi dan tabung oksigen.

“Ini hasil signifikan secara statistik,” kata Martin Landray, wakil kepala investigator penelitian dan profesor di Universitas Oxford.

“Jika orang melihat ada pasien tidak membutuhkan ventilator, dan hanya menggunakan oksigen, itu berarti ada pengurangan seperlima kematian,” lanjut Landray.

Namun, masih menurut Landray, pihaknya tidak melihat manfaat deksametason pada pasien rawat inap dengan paru-paru yang bekerja cukup baik, tidak membutuhkan ventilator dan oksigen.

Ada pertanyaan besar, yaitu apakah obat ini bisa digunakan untuk perawatan pasien di rumah, atau komunitas.

“Kami belum mempelajari pasien di komunitas,” kata Landray. “Kami tidak menunjukan efek pada pasien yang tidak menggunakan oksigen, dan kami juga tidak mempelajari penggunaan obat ini untuk pasien di luar rumah sakit.”

Dalam uji coba, deksametason diberikan dengan dosis 6mg sehari sekali, sampai 10 hari, kepada pasien. Pemberian bisa dilakukan dengan cara suntik, minum, dan oral.

Peneliti melaporkan tidak ada efek samping serius di antara pasien yang menggunakan deksametason, tapi hasil yang diperoleh masih awal.

“Ada dua jenis pasien Covid-19; yang membutuhkan ventilator dan oksiden, dan tidak,” kata Landray. “Pada pasien butuh ventilator dan oksigen, deksametason bekerja dan memberi manfaat. Namun, obat tidak bermanfaat pada pasien dengan paru-paru normal.”

Uji coba ini lebih berfokus pada menurunkan angka kematian. Setelah 10 hari diberi deksametason, peneliti tidak menemukan kematian dalam 28 hari berikut.

Deksametason biasanya digunakan untuk mengobati beberapa jenis radang sendi, alergi darah, asma, dan beberapa jenis kanker. Efek samping obat ini dapat menimbulkan sakit perut, sakit kepala, pusing, susah tidur, dan depresi.

GoodRx memperkirakan harga obat ini relatif murah, yaitu delapan dolar AS, atau Rp 112 ribu.

Di AS, deksametason digunakan untuk mengobati pasien Covid-19 selama pandemi. Dr Mangala Narasimhan, direktur regional perawatan kritis di Northwell Health, diberi tahu tentang uji coba ini dan dia mengatakan; “Kami telah menggunakannya sejak awal wabah Covid-19 di AS.”

Back to top button