Tiga Ancaman Jelang Natal dan Tahun Baru, Kata Mahfud
JAKARTA – Ada tiga ancaman yang menjadi atensi (perhatian) pemerintah menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020, yakni aksi terorisme, arus mudik, dan kamtibmas. Karena itu, kewaspadaan terhadap ancaman tersebut terus ditingkatkan.
“Beberapa hal yang jadi atensi kerawanan natal dan tahun baru di antaranya adalah ancaman terorisme, kelancaran arus mudik, serta gangguan kamtibnas. Itu berdasarkan tahun-tahun lalu,” ujar Menkopolhukam, Mahfud MD di Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
Menurut Mahfud, kegiatan masyarakat dalam merayakan natal dan tahun baru sangat berpengaruh pada peningkatan mobilitas masyarakat, sehingga sangat berpotensi para kerawanan kamtibnas.
Oleh karena itu, kata Mahfud, pihak-pihak terkait harus mengantisipasi sedini mungkin. Ia mencontohkan peristiwa yang menimpa Wiranto (eks Menkopolhukam) di Pandeglang, Banten. Begitu juga bom bunuh diri di Polrestabes Medan.
“Aksi-aksi ancaman teror, sweeping swasta oleh oknum tertentu, intoleransi antar umat beragama, hingga pembakaran rumah ibadah harus diantisipasi sedini mungkin,” katanya.
Ia berharap, penyelanggaraan ibadah keagamaan penuh toleransi, aman, dan damai di seluruh Tanah Air, agar tercipta sebagai cerminan kerukunan hidup beragama masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, untuk mendukung pengamanan, TNI menurunkan sekitar 17.190 personel. Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan pihaknya tetap merujuk pada tahun sebelumnya. Dimana masing-masing instansi telah mengetahui titik-titik kritis sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
“Dalam pengamanan Natal 2019 dan Tahun Baru 2010, kami dapat merujuk pada pengamanan tahun 2018,” ujarnya.
Menurutnya, Natal dan pergantian tahun, tentunya bakal melibatkan pergerakan masyarakat dan kendaraan dalam jumlah cukup besar. Karena itu dibutuhkan pelayanan publik di wilayah-wilayah di setiap tempat dan tentunya jaminan keamanan yang prima.
“Semua pihak seharusnya mewaspadai dan mempersiapkan segala sesuatu sesuai dengan bidang tugas masing-masing,” katanya.
“Selanjutnya, tiap bidang perlu untuk berkoordinasi dengan instansi lainnya agar dapat saling mendukung, melengkapi, dan bertukar informasi,” Hadi menambahkan.
Hadi berharap, bila melihat sesuatu yang mencurigakan segera memberitahukannya kepada orang lain, khususnya aparat terkait. “Setiap pihak dapat berbagi informasi agar dapat mengantisipasi dan saling mendukung agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik,” kata dia.
TNI siap memberikan bantuan dan dukungan, lanjut Hadi, baik personel maupun alat utama sistem persenjataan (alutsista), sesuai kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki satuan-satuan di tiap-tiap wilayah untuk suksesnya perayaan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Sementara, Polda Metro Jaya menurunkan 10 ribu personel pengamanan. Selain itu, karenan banyaknya masyarakat yang akan pergi mudik, Polda menyiapkan 95 pos pengamanan.
“Ada 95 pospam (pos pengamanan) yang kita siapkan dan juga ada 27 pos pelayanan masyarakat, dan kita juga bersama-sama dengan stakeholder yang lain dari TNI maupun pemerintah daerah untuk disiapkan di titik yang ada,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus. [Fan]