Tiga Hal Perlu Diketahui Sebelum Menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida 2023
- Ada tiga tipe dasar gerhana Matahari; parsial, annular, dan total.
- Dua dari tiga tipe dasar itu akan tersaji pada Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023.
JERNIH — Besok, 20 April, Indonesia akan dilewati peristiwa langit bernama gerhana Matahari. Mereka yang berada di bagian tengah dan timur Indonesia relatif beruntung, karena bisa menyaksikan perisitwa itu antara 60 sampai 90 persen.
Space.com menulis gerhana tahun 2023 ini agak istimewa, karena dua tipe gerhana berbeda tersaji di depan mata dengan jarak waktu yang singkat. Sejumlah pakar menyebutnya gerhana hibrida. Ada pula yang bilang ini generasi annular-total.
Sebelum menengadahkan wajah ke langit, ada baiknya mengingat kembali tiga tipe dasar gerhana Matahari. Ini amat penting untuk memahami apa yang disebut gerhana hibrida atau annular-total.
Pertama, gerhana Matahari sebagian. Gerhana terjadi ketika hanya bayangan terluar Bulan, disebut penumbra, yang berinterikasi dengan Bumi. Dari penumbra, hanya sebagian Matahari yang terlihat tertutup oleh piringan Bulan.
Kedua, gerhana Matahari total. Gerhana terjadi ketika hanya dari dalam kerucut bayangan gelap Bulan, disebut umbra, gerhana total dapat terlihat.
Ketiga, gerhana Matahari annular atau gerhana cincin. Disebut demikian karena Bulan terlalu jauh sehingga terlalu kecil untuk menutup Matahari. Sehingga, cincin sinar Matahari terlihat maksimal di sekitar tepi Bulan. Agar umbra mencapai Bumi selama gerhana jenis ini, Bulan harus lebih dekat dari jarak rata-rata.
Di luar tipe dasar itu, ada jenis gerhana Matahari keempat. Itulah yang akan kita saksikan pada 20 April. Yaitu, gerhana annular-total atau hibrida. Sepanjang abad ke-21, hanya tujuh kali gerhana Matahari hibrida terjadi.
Jadi, akan ada dua tipe gerhana dalam satu peristiwa. Pertama, gerhana Matahari cincin, kemudian bertransisi ke gerhana Matahari total, dan balik lagi ke gerhana Matahari cincin. Tidak ada penjelan berapa lama itu terjadi.
Yang pasti, sebagian besar penduduk Bumi — terutama yang dilewati jalur gerhana — tidak akan bisa menyaksikan peristiwa ini secara langsung. Sebab, hanya ada dua tempat terpencil di tengah lautan yang memungkinkan orang melihat langsung peristiwa ini.