Ukraina Klaim Telah Terima Sistem Pertahanan Udara Patriot
Sistem pertahanan udara itu selama ini dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS paling canggih. Di sisi lain Ukraina mengatakan siap mengerahkan kendaraan tempur lapis baja ringan bantuan Prancis dan bersiap untuk melakuka serangan balasan.
JERNIH–Pemerintah Ukraina di Kyiv, hari ini, Rabu (19/4) mengatakan telah menerima system pertahanan Patriot yang pertama. Sistem pertahanan udara itu selama ini dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara AS paling canggih. Di sisi lain Ukraina mengatakan siap mengerahkan kendaraan tempur lapis baja ringan bantuan Prancis dan bersiap untuk melakuka serangan balasan.
“Hari ini, langit Ukraina kita yang indah menjadi lebih aman karena sistem pertahanan udara Patriot telah tiba di Ukraina,” kata Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, di Twitter.
Reznikov menambahkan bahwa Amerika Serikat, Jerman, dan Belanda pun telah “menepati janji”.
Washington akhir tahun lalu mengatakan akan memberi Ukraina sistem pertahanan udara Patriotnya saat Rusia menggempur infrastruktur energi Ukraina dari udara. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sistem itu akan “secara signifikan” memperkuat pertahanan Ukraina melawan serangan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin, saat itu menolak pengumuman tersebut, bahkan mengatakan Rusia akan menemukan “penawar” untuk system Patriot tersebut.
Januari lalu Jerman mengumumkan bahwa mereka mengikuti Amerika Serikat dalam mengirimkan salah satu baterai pertahanan rudal canggih ke Ukraina. Belanda mengatakan akan memasok bagian dari sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina, khususnya dua peluncur dan rudal.
Secara terpisah, tentara Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa kendaraan tempur lapis baja ringan AMX-10 RC Prancis “sudah beroperasi”.
Di hari yang sama, Menteri pertahanan Ukraina juga mengatakan bahwa para serdadu mereka akan segera dapat menguasai peralatan baru tersebut. “Angkatan udara kami telah menguasai mereka secepat mungkin. Dan para mitra kami menepati janji mereka,” tulis Oleksii Reznikov di Twitter. [AFP/Reuters/Al-Arabiya]