Crispy

Tina Nur Alam: Jika Gubernur dan Bupati ‘Orang Konsel Asli’ Tak Mungkin Ada Penduduk Miskin di Daerah Kaya

  • Tina Nur Alam dibesarkan di Konsel, sehingga ia mendapat sambutan hangat saat hadir dalam kampanye Radhan-Rasyid.
  • Radhan mengatakan jika dia terpilih sebagai bupati, dan Tina Nur Alam jadi gubernur, terjalin sinerji kuat Pemda Konsel dan Pemprov Sultra.

KONSEL – Tina Nur Alam, calon gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) nomor urut 4, yang berasal dari Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), mendapat sambutan hangat dari masyarakat saat menghadiri kampanye Radhan-Rasyid di Lapangan Punggaluku, Senin 18 November.

Meski besar di Kendari, Tina menghabiskan masa kecil di berbagai wilayah Konsel seperti Landono, Mowila, dan Ranomeeto. Antusiasme masyarakat terhadap Tina jelas. Warga berebut menggapai tangan Tina Nur Alam dan minta foto bersama.

Lucy, warga Palangga Selatan, mengungkapkan kegembiraannya bisa berswafoto dengan Tina. “Kapan lagi bisa berfoto dengan ibu gubernur,” ujarnya dengan bangga.

Dalam orasi politiknya, Radhan Alghindo — putra Tina dan Nur Alam — menyatakan bahwa jika ibuny terpilih sebagai gubernur, akan tercipta sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah Konsel dan Provinsi Sultra.

“Konsel adalah tanah kelahiran ibu calon gubernur, penting secara geografis dan historis,” ujar Radhan.

Mantan gubernur Sultra Nur Alam juga hadir mendukung kampanye tersebut. Menurutnya, Konsel bisa menjadi pusat ekonomi baru bagi Sultra.

“Kendari adalah kota jasa. Konsel harus jadi kawasan ekonomi baru yang menyuplai kebutuhan masyarakat di Kendari,” kata Nur Alam.

Tina menyuarakan keprihatinannya terhadap kemiskinan di Konsel, meskipun daerah tersebut kaya akan sumber daya alam. “Bagaimana mungkin ada penduduk miskin di daerah yang sebenarnya kaya raya?” ujarnya dengan nada geram.

Dalam berbagai kesempatan, Tina menyatakan komitmennya untuk memajukan Konsel bersama Radhan, jika keduanya dipercaya masyarakat.

“Kalau saya terpilih gubernur, dan Radhan sebagai bupati, Konsel hari ini akan berbeda dengan Konsel lima tahun lagi. Itu bukan janji, tapi komitmen,” ujar Tina.

Back to top button