Crispy

Trump Rasis, Ledek Cina ‘Kung Flu’

AS — Dalam gelar kampanye terbuka pada Sabtu, (21/6/2020) di Tusla, Oklahoma,  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dihadapan ribuan pendukungnya mengucapkan bahasa rasis ‘Kung Flu’ untuk meledek covid-19 yang berawal di Cina.

Dailymail mengabarkan dalam kampanye perdananya itu, Trump juga menyatakan telah memerintahkan jajaranya untuk memperlambat pengujian Civid-19 sehingga kasus positif akan lebih sedikit .

Alasan Trump memperlambat pengujian Civid-19  karena jumlah kasus semakin meningkat setelah ketersediaan pengujian yang lebih luas. Kasus-kasus ringan yang awalnya tidak terdeteksi sekarang bermunculan.

Menurut analisis Associated Press (AP) jumlah kasus baru yang dikonfirmasi per hari telah meningkat sejak dua minggu lalu dari sekitar 21.400 menjadi 23.200 kasus. menurut analisis Associated Press.

Sejak awal Juni, di negara-negara bagian, seperti di Florida, Georgia, Texas dan Arizona yang lebih awal melonggarkan pembatasan tinggal di rumah,  secara diam-diam jumlah kematian meningkat setiap hari.

Sebelum istilah Kung Flu terlontar, di kesempatan lain Trump menyebut Covid-19 sebagai  “virus Cina” atau “virus Wuhan”. Sebutan tersebut banyak dikecam orang  karena memicu rasisme dan kekerasan kepada warga amerika keturunan Asia.

Pandemi Covid-19 yang telah merenggut nyawa lebih dari 119.000 orang Amerika, maka sebutan virus Cina menumbuhkan sentimen kebencian kepada orang Amerika-Asia  dan mengakibatkan kejahatan meningkat beberapa bulan terakhir.

Dalam pengarahan gugus tugas harian coronavirus pada bulan Maret, Trump telah menjelaskan bahwa  ungkapan virus Wuhan atau Virus Cina tersebut bukan rasisme namun  sebuah fakta bahwa Covid-19 bermula di Wuhan, Cina.

“Tidak rasis sama sekali. Itu berasal dari Cina. Saya ingin menjadi akurat.” Kilahnya.

Trump memilih untuk melakukan kampanye pertamanya di Tulsa. Walaupun pejabat kesehatan setempat merasa khawatir bahwa  kampanye itu dapat menyebabkan penyebaran virus lebih lanjut di Tulsla karena sebagian besar yang hadir menolak untuk mengenakan topeng. Termasuk Trump.

Namun  di Tulsa, Trump kembali mengeksplorasi  penggunaan bahasa rasisnya dengan memplesetkan kata kungfu yang merupakan beladiri tradisi Cina, menjadi ‘Kung Flu’ sebagai sebutan untuk Covid-19.

Awalnya Trump mengatakan bahwa nama Covid-19 sudah jauh untuk diasosiasikan dengan Cina dalam sebutan ‘Virus Cina’. Namun kemudian Ia menyebut istilah lain yang dinilai sebagai bahasa rasis.

“COVID-19,  Nama itu semakin jauh dari Cina dan bukan menyebutnya virus Cina,” katanya disambut dengan tepuk tangan meriah.

“Saya bisa memberi nama Kung Flu. Saya dapat menyebutkan 19 versi nama yang berbeda, ” Kata Trump saat berpidato. Didepan  Ribuan pendukungnya yang berkumpul di Stadion BOK Center.  

Trump menambahkan bahwa Covid-19 in memiliki banyak nama dari pada penyakit lainnya dalam sejarah.   

Ucapan Trump tersebut menyulut kemarahan banyak orang.  Para pengguna Twitter menyerang Trump karena menggunakan bahasa rasis.

Namun Gedung Putih kemudian mengatakan kepada wartawan bahwa presiden sedang bercanda.

Back to top button