Turki Pakai Vaksin Cina, Presiden Erdogan Jadi yang Pertama Divaksin
Erdogan mengajak anggota Pengurus Pusat Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa untuk divaksinasi bersamanya.
JERNIH-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dikabarkan menjadi orang pertama menerima vaksinasi Corona di negaranya, Turki. Ia menerima suntikan pertama pada Kamis, (14/1/2021).
Dilansir dari AA News, pelaksanaan vaksinasi dilakukan di Rumah Sakit Pemerintah Ankara. Adapun vaksin yang disuntikkan pada Presiden Erdogan adalah vaksin CoronaVac dari China.
“Saya juga divaksinasi,” kata Presiden Erdogan di media sosial Telegram.
Sementara dihadapan wartawan, Erdogan menjelaskan bahwa anggota Pengurus Pusat Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa juga divaksinasi bersamanya.
“Saya yakin, terutama jika semua pemimpin politik, anggota parlemen mendorong (pelaksanaan) vaksin Covid-19, itu (keputusan) yang tepat,” kata dia kepada wartawan.
Pada kesempatan itu, Erdogan memuji perjuangan para petugas kesehatan yang berjuang di garis depan dalam melawan penyakit tersebut.
Erdogan juga menyampaikan belasungkawa kepada para kerabat orang-orang yang meninggal akibat Covid-19. Ia juga me mendoakan mereka yang meninggal serta mendoakan mereka yang masih sakit agar segera sembuh.
Setelah dirinya menerima vaksin Corona, sebanyak 250.000 petugas kesehatan di seluruh negeri tersebut juga menerima vaksin Corona. Pada Kamis (14/1/2021) Kementerian Kesehatan Turki meluncurkan fase pertama vaksinasi secara nasional.
Dalam waktu sebulan ke depan, Turki akan melakukan vaksinasi terhadap 1,1 juta tenaga kesehatan. Mereka akan menerima dua dosis vaksin Corona yang akan diberikan dalam jarak 28 hari.
Sementara warga Turki yang sembuh dari Covid-19 tidak akan divaksinasi dalam empat hingga enam bulan setelah masa pemulihan mereka, sebagaimana aturan kesehatan.
Badan Obat dan Peralatan Turki, menyetujui CoronaVac untuk penggunaan darurat melawan virus Corona. Sebanyak 3 juta dosis vaksin Corona dipesan dari perusahaan China SinoVac Biotech dan batch pertama tiba di Turki pada 30 Desember, tahun lalu. (tvl)