Crispy

Uang Hilang Mobil Impian Tak Kunjung Datang

“Seperti yang tertulis di SPK, bahwa setiap proses transaksi harus dipastikan ditransfer ke rekening diler sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Walaupun ada permintaan ataupun tawaran dari sales consultant kami untuk transfer ke rekeningnya, atau rekening pribadi lainnya,” kata Billy.

JERNIH-Kisah ini, layak betul diambil hikmahnya oleh masyarakat yang hendak membeli mobil secara tunai. Paling tidak, dari pada menjadi korban penipuan serupa, lebih baik berhubungan dengan orang dikenal yang diketahui persis membidangi kegiatan jual beli kendaraan.

Soalnya, Yunita Sari, seorang warga di Jakarta yang hendak membeli mobil di sebuah dealer Honda MT Haryono, mengaku kena tipu hingga hampir 150 juta rupiah. Uang raib, mobil pun tak dia dapat.

Kisah penipuan itu, dia bagikan dalam cerita Instagram pribadinya pada Minggu (6/2) lalu yang dikutip hari ini, Senin (7/3). Yunita bilang, kejadian ini bermula ketika dia mendatangi show room resmi Honda MT Haryono untuk melihat mobil impiannya.

Saat tiba, dia disambut Ruhan, pihak yang mengaku sebagai sales marketing dealer itu yang beratribut lengkap dengan tanda pengenal, serta kartu nama.

Setelah kesepakatan dicapai, Yunita dijanjikan diskon sebesar Rp 8 juta. Berhubung pertemuan dilakukan pada hari Minggu dan diler juga kasih tutup, Ruhan menyarankan Yunita mentransfer uang sebesar RP 10 juta sebagai booking fee ke rekening atas nama Dedi.

Dedi sendiri, dikenalkan Ruhan kepada Yunita sebagai supervisor di dealer tersebut. Pada Seninnya, Ruhan kembali meminta ditransfer uang sebanyak Rp 37 juta agar mobil impiannya bisa segera dikirimkan di hari Kamis.

Lagi-lagi, Yunita pun menyepakatinya. Tak cuma itu saja, dia pun melunasi biaya pembelian mobil dengan mengirimkan uang sebanyak Rp 134 juta ke rekening Dedi. Dia tak curiga sama sekali, sebab transaksi dilakukan di dealer, lengkap dengan surat pemesanan kendaraan (SPK) dan kwitansi sebagai bukti pembayaran.

Pasca pembayaran lunas dilakukan, Ruhan menghilang dan nomor kontaknya pun tak bisa lagi dihubungi. Belakangan baru diketahui kalau SPK dan kwitansi yang Yunita terima adalah palsu. Dia pun segera menghubungi dealer Honda MT Haryono, dan tentu saja ada kekecewaan pada dirinya.

Di lain pihak, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy mengatakan, pihaknya akan membantu Yunita dengan menelusuri kasus yang terjadi.

“Kami selalu berusaha agar setiap konsumen selalu mendapatkan pelayanan terbaik dari diler. Jika terjadi kasus seperti ini, tentu kami akan melakukan komunikasi dengan diler untuk menyelesaikan masalahnya,” kata Yusak.

Namun, terkait pelanggaran yang dilakukan sales itu, pihak HPM belum bisa memberikan keteranga rinci karena masih dikomunikasikan dengan pihak dealer bersangkutan.

Billy ini juga mengingatkan calon konsumen untuk lebih berhati-hati dan selalu melakukan transaksi secara resmi.

“Seperti yang tertulis di SPK, bahwa setiap proses transaksi harus dipastikan ditransfer ke rekening diler sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Walaupun ada permintaan ataupun tawaran dari sales consultant kami untuk transfer ke rekeningnya, atau rekening pribadi lainnya,” kata Billy.

Berikut isi narasi dalam unggahan Instagram @_yunita_sari_.

“KASUS PENIPUAN DI DALAM DEALER RESMI HONDA MT HARYONO, JAKARTA SELATAN oleh sales resmi yang menggunakan atribut lengkap honda (seragam, id card dileher, kartu nama) dan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) PALSU KELUAR dari dealer tersebut. Serta KWITANSI-KWITANSI PALSU lanjutan yang ku terima.

Aku adalah pelanggan setia Honda, dan Honda Jazz warna merah jadi mobil pertamaku jaman SMA, yang dibeli tahun 2004 di dealer Honda Tendean. Sejak saat itu aku selalu mengganti mobil dengan Honda.

Tahun 2015 Honda Mobilio (belinya di Honda Pondok Indah), tahun 2018 Honda Jazz (di PRJ), dan tahun 2021 membeli Honda HRV di Honda Sunter. Selama ini semua selalu aman, tak pernah ada kendala. Tapi pengalamanku di dealer Honda MT Haryono, Jakarta Selatan sangat mengecewakan.

Berawal dari tanggal 6 Feb 2022 aku mendatangi dealer resmi Honda MT Haryono karena mencari mobil baru dan terjadilah penipuan didalamnya. Ketika Mediasi pun pihak Honda MTH mengatakan bahwa itu bukan karyawan resmi, baru training 2 minggu, ID card dileher palsu, kartu nama nyetak sendiri.

Bagaimana bisa ini terjadi di dalam dealer resmi? kemudian masalah SPK PALSU yang saya bawa pulang dari dealer, bagaimana ini bisa terjadi? kemudian mengenai data diri sales penipu yang diberikan kepada saya yaitu ktp, kk ,dsb ketika saya cek ke dukcapil TIDAK TERDAFTAR. Bagaimana proses rekruitmen nya? dan masih banyak pertanyaan yang muter2 di otak ku.”[]

Back to top button