Ukraina Latih dan Persenjatai Penduduk Sipil, Mimpi Buruk Bagi Rusia
- Menghadapi penduduk sipil bersenjata akan menjadi mimpi buruk bagi perencana militer Rusia.
- Rusia tampaknya hanya akan menghancurkan militer Ukraina tapi tidak menguasai fisik negara itu.
JERNIH — Ukraina mempersiapkan diri untuk perang skala besar dan habis-habisan, dengan mempersenjatai dan melatih penduduk berperang.
Di Kharkiv, 40 kilometer dari konsentrasi ribuan tentara Rusia di perbatasan, penduduk dari berbagai profesi; pelatih tenis meja, istri pendeta, dokter gigi, dan nasionalis Ukraina, berlatih menembak untuk tujuan sama; mempertahankan kampung halaman.
Mereka, yang sehari-hari bicara Bahasa Rusia, kini terbata-bata berkomunikasi dalam Bahasa Ukraina atau Ukrainian.
Jika Rusia menyerang, mereka — sebagian kecil dari jutaan orang di Khahiv — siap meninggalkan kehidupan sipil dan berperang melawan salah satu kekuatan militer terbesar di dunia. Mereka berharap banyak orang Ukraina akan melakukannya.
Kharkiv adlah satu dari dua kota terbesar di Ukraina, dan salah satu kota industri. Di sini dua pabrik tank era Uni Soviet berlokasi, lainnya adalah pabrik baru.
Kota ini terpecah ke dalam dua komunitas besar; penutur Bahasa Rusia dan Ukraina. Menariknya, mereka bersatu menentang serangan Rusia dan hanya ingin menjalani hidup dengan damai.
Perang di Kharkiv, jika terjadi, akan menentukan nasib Ukraina secara keseluruhan.
Sejauh ini, konflik di Donbas Ukraina mereda dan menjadi perang parit tingkat rendah, setelah kesepakatan yang ditengahi Jerman dan Prancis. Sebanyak 14 ribu tewas antara 2014-2015, dan setiap bulan selalu ada korban baru di kedua pihak.
Analis militer dan pejabat intelejen AS mengatakan perlawanan bersenjata warga biasa yang mempertahankan kampung halaman akan menjadi mimpi buruk bagi perencana militer Rusia.
“Rusia ingin menghancurkan pasukan tempur Ukraina. Mereka tidak ingin berada dalam posisi harus menduduki tanah karena akan berurusan dengan warga sipil dan pemberontakan,” kata James Sherr, analis strategi militer Rusia.
Rusia membantah berencana menyerang Ukraina, tapi menuntut NATO menjauhkan Ukraina dari aliansi, menghentikan penyebaran senjata NATO di dekat perbatasan Rusia, dan menarik pasukan NATO dari Eropa Timur. AS dan NATO menyebut tuntutan itu mustahil dipenuhi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan setiap eskalasi akan tergantung pada Kharkiv. Kota ini, katanya, merupakan pangkalan bagi Yevheniy Murayev — yang diidentifikasi intelejen Inggris sebagai orang yang dipertimbangkan Rusia akan diangkat menjadi presiden Ukraina.
“Kharkiv memiliki satu juta warga,” kata Zelensky kepada The Washington Post. “Kharkiv akan mengawali perang skala besar.”