Vaksin Covid Mengandung Penisilin dan Memicu Alergi?
Anafilaksis, reaksi parah terhadap alergen, telah diamati pada beberapa orang yang pernah mendapatkan vaksin.
JERNIH – Vaksin Covid-19 saat ini merupakan jalur paling tepat untuk keluar dari pandemic sekaligus cara yang aman meningkatkan kekebalan kelompok. Beberapa orang mungkin takut tidak bisa mendapatkan vaksin jika mengandung bahan yang membuat mereka alergi seperti penisilin.
Menurut Kampanye Anafilaksis, orang dengan alergi penisilin bisa mendapatkan vaksin. Organisasi tersebut menyatakan orang-orang yang memiliki reaksi parah terhadap penisilin dapat memiliki salah satu dari tiga suntikan yang tersedia.
“Alergi terhadap penisilin bukanlah kontraindikasi (alasan untuk menahan) vaksin Pfizer/BioNTech atau AstraZeneca COVID-19 atau vaksin Moderna,” ungkap kampanyenya. Anafilaksis, reaksi parah terhadap alergen, telah diamati pada beberapa orang yang pernah mendapatkan vaksin.
Gejala anafilaksis menurut National Health Service (NHS) meliputi hal-hal berikut:
- Merasa pusing atau pingsan
- Kesulitan bernapas (cepat, dangkal)
- Desah
- Detak jantung cepat
- Kulit berkeringat
- Kebingungan dan kecemasan
- Pingsan atau kehilangan kesadaran
Dua petugas kesehatan mengalami anafilaksis setelah menerima vaksin tahun lalu. Mereka mengalami gejala segera setelah suntikan dan memiliki riwayat reaksi parah terhadap alergen lain. Keduanya juga membawa EpiPens, alat penyuntik epinefrin otomatis yang digunakan untuk mengobati reaksi alergi anafilaksis.
Namun kini Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA), sudah menyatakan aman. Saran dari MHRA awal tahun ini mengatakan orang dengan riwayat reaksi parah terhadap alergen lain seperti makanan sekarang dapat menerima vaksin apa pun. Tetapi mereka yang memiliki alergi spesifik terhadap bahan vaksin tetap tidak bisa.
“Setelah pengawasan ketat dari peluncuran awal, MHRA telah menyarankan bahwa individu dengan riwayat anafilaksis terhadap makanan, obat atau vaksin yang teridentifikasi, atau sengatan serangga dapat menerima vaksin Covid-19, selama mereka tidak diketahui. menjadi alergi terhadap komponen (eksipien) vaksin.” [*]