Video Pembuangan Sejajen Viral, Apa Motifnya ?
Aksi membuang sesajen dengan cara menendang tersebut, telah menciderai masyarakat Lumajang dan mempertanyakan motifnya sebelum diambil sikap lebih jauh lagi. Soalnya, setiap ada tragedi dan bencana, warga setempat memang sering melakukan ritual dengan menaruh sesajen.
JERNIH- Terkait video pembuangan sesajen di lereng Gunung Semeru yang viral di media sosial, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto angkat bicara. Dia bilang, moderasi agama harus berada di posisi yang tepat lantaran Indonesia negara majemuk.
Yandri bilang, seharusnya pelaku pembuangan sesajen menghormati bagaimana cara orang melaksanakan ibadahnya. Sebab, beribadah itu wilayah pribadi dan tak bisa dicampuri pihak lain apalagi diintervensi.
“Urus saja diri kita sama tuhan aja. Lakum dinukum waliyadin,” jelas politikus Partai Amanat Nasional itu.
Bukan cuma itu, Yandri juga mengingatkan konsep Bhineka Tunggal Ika yang menjadi acuan seluruh warga Indonesia. Banyak agama yang diaku di sini jadi harus saling menghormati.
Seperti diberitakan Jpnn, Tindakan tersebut, dilakukan pada Jumat (7/1) di wilayah Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur. Ketika video aksi tersebut beredar di media sosial, Bupati setempat, Thoriqul Haq meminta pelaku sefgera memberi klarifikasi dan meminta maaf. Namun sampai sekarang, belum ada pemenuhan ultimatum sang Bupati.
“Saya memastikan bahwa pelaku bukan asli orang Lumajang,” kata Bupati Lumajang.
Thoriqul, seperti diberitakan Jpnn, besar kemungkinan pelaku merupakan relawan yang datang guna berpartisipasi membantu korban pengungsian erupsi Gunung Semeru dan sering tidur di salah satu Masjid, di Desa Sumber Mujur, Lumajang.
Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Eka Yekti mengatakan kalau pihaknya telah mengantongi identitas pelaku dan masih berusaha menghubungi yang bersangkutan.
“Kami juga menelusuri melalui sosial medianya,” kata Eka.
Pelaku, bernama Hadfana Firdaus, berusia 32 tahun, warga Dusun Tarang Tereng, Kelurahan Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provisi Nusa Tenggara Barat.
Di sisi lain, Lembaga Bantuan Hukum Ansor, telah melaporkan pelaku pembuangan sesajen ke Polres Lumajang. Abdul Mughit Naufal, Ketua GP Ansor, mengatakan pihaknya mewakili masyarakat Lumajang tak terima aksi tersebut.
Dia bilang, aksi membuang sesajen dengan cara menendang tersebut, telah menciderai masyarakat Lumajang dan mempertanyakan motifnya sebelum diambil sikap lebih jauh lagi. Soalnya, setiap ada tragedi dan bencana, warga setempat memang sering melakukan ritual dengan menaruh sesajen.[]