Video Tiga WNI Daftar untuk Perang di Ukraina Beredar, KBRI di Moskwa: Kami tak Punya Informasi
- India, Sri Lanka, dan Nepal, bertindak menghentikan perekrutan.
- KBRI di Moskwa mengatakan tak punya informasi untuk membenarkan kabar itu.
JERNIH — Sebuah video yang dibagikan Batalyon Arbat, unit tidak teratur Rusia yang terdiri dari etnis Armenia, mengkalim telah merekrut sukarelawan dari Indonesia untuk pelatihan di wilayah Donetsk di Ukraina timur.
“Sudah ada penduduk Indonesia siap datang ke Republik Rakyat Donetsk untuk menerima pelatihan dari instruktur kami, dan melawan neo-Nazisme Ukraina,” kata Batalyon Arbat dalam di saluran Telegram dan dikutip The Moscow Times.
Kedubes Indonesia di Moskwa, dalam pernyataan yang dikirim ke The Moscow Times, mengatakan tidak memiliki informasi untuk membenarkan laporan yang menyebut warga RI direkrut untuk perang di Ukraina.
“Posisi Indonesia tetap teguh. Indonesia tidak memihak dalam konflik dan secara konsisten mengadvokasi penyelesaian konflik secara damai,” demikian pernyataan KBRI Moskwa.
Militer Rusia merekrut warga negara asing, terutama dari negara-negara eks Uni Soviet di Asia Tengah, untuk perang di Ukraina. Belakangan, dalam setahun terakhir, Rusia merekrut orang-orang dari Kuba, India, dan Nepal.
India merespon dengan menangkap empat orang yang dituduh memperdagangkan warganya untuk bertempur dengan militer Rusia di Ukraina. Penangkapan serupa juga terjadi di Sri Lanka, setelah terdengar kabar 16 warga negeri pulau itu tewas dalam pertempuran di Ukraina.