Virus Corona, Hasil Evolusi Alami Bukan dari Kelelawar, Kata Peneliti
JAKARTA – Jurnal Kedokteran Nature Medicine telah mengklaim bahwa COVID-19 kemungkinan merupakan hasil dari evolusi alami. Hal tersebut diungkapkan Profesor dan Direktur Pusat Viral Zoonoses dan Ketua Penelitian DST-NRF Afrika Selatan dari Universitas Pretoria, Wanda Markotter, seperti dilansir Sputnik, Selasa (24/3/2020).
Wanda Markotter mengaku kesulitan menjawab soal dari mana sebenarnya virus Corona berasal.
“Ini pertanyaan yang sangat sulit. Virus pada kelelawar masih sangat berbeda dengan apa yang kita lihat dalam wabah manusia, jadi itu jelas bukan dampak langsung dari kelelawar, tetapi itu adalah petunjuk terbaik kami saat ini, dan itulah satu-satunya hal yang dapat kita sebut sebagai kelelawar,” ujarnya.
Menurut Wanda, sepertinya ada virus serupa yang bersirkulasi pada kelelawar , tetapi bukan langsung atas wabah Covid-19 tersebut.
“Ada semua jenis cerita tentang dari mana wabah itu berasal, dengan kisah aslinya terkait dengan pasar hewan, dan sekarang menjadi agak kabur, karena sekarang ada kasus indeks sebelumnya yang tidak memiliki kontak dengan pasar tertentu,” katanya.
Ia menambahkan, akan sangat sulit untuk melacak yang sebenarnya terkait Covid-19, karena pasar tertentu telah ditutup dan juga lebih banyak kontrol dengan pasar lain di Cina, sehingga hewan tertentu tidak akan tersedia untuk melakukan pengujian.
Wanda menambahkan, setiap negara yang terkena dampak di dunia, melarang sebagian besar perjalanan ke negara lain. Kemudian menempatkan karantina selama 14 hari bagi orang-orang yang kembali dari bepergian. [Fan]