Virus Korona di Beijing Berasal dari Eropa
Beijing — Seorang pakar di Cina mengatakan virus korona yang ditemukan di sekitar pasar makanan di Beijing berasal dari Eropa.
Yang Peng, pakar dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Beijing (CDC Beijing), mengatakan hal itu dalam wawancara dengan China Central Televicion (CCTV) Minggu, setelah 51 kasus terkonfirmasi diyakini berasal dari pasar grosir makanan Xinfadi di Beijing.
Situs Ananova.com memberitakan analis awal, seperti disampaikan Yang Peng, menunjukan sampel virus dari pasar itu diimpor ke Cina dari luar negeri.
Global Times, surat kabar resmi Partai Komunis Cina, menuilis virus korona di Xinfadi di Beijing berasal dari Eropa, namun sudah ada lebih lama dibanding jenis virus korona yang saat ini beredar di Eropa.
Beberapa pakar mengatakan ada kemungkinan virus tidak bermutasi selama transportasi, karena disegel dalam makanan beku dan disimpan dalam kondisi dingin dan lembab.
Sekuensing genom menunjukan, kata Yang Peng, menunjukan bahwa galur-galur tersebut berasal dari Eropa. Kini penyelidiki bekerja untuk memastikan bagaimana strain virus korona itu mencapai pasar.
Ada dua teori utama yang harus dibuktikan, yaitu makanan laut dan daging impor yang terkontaminasi. Atau, orang-orang menyebarkan virus di pasar melalui bersin dan batuk.
Peneliti itu mengatakan penyelidikan epidemiologis akan diluncurkan, dan tes asam nukleat terhadap 46 ribu penduduk di dekat pasar akan dilakukan.
Sebanyak 24 stasiun pengujian telah didirikan di distrik itu, dengan lebih 10 ribu tes telah dilakanakan.
Zhang Jie, wakil kepala pemerintah distrik Fengtai, mengatakan 5.803 sampel swab telah diuji, dan semuanya negatif. Pejabat mengatakan 394 kontak dekat dengan mereka dalam kasus pasar telah dilacak, dengan 111 orang ditempatkan dalam karantina.