Crispy

Virus Korona: Jepang Tutup Seluruh Sekolah

Tokyo — Jepang menutup semua sekolah dasar, menengah pertama dan menengah, selama satu bulan untuk mencegah penyebaran virus korona.

Penutupan dimulai Senin 2 Maret sampai awal April 2020, atau sepanjang liburan musim semi.

“Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi di antara anak-anak di setiap wilayah,” kata PM Jepang Shinzo Abe. “Satu atau dua pekan ke depan akan menjadi periode sangat kritis.”

Menurut Abe, pemerintah menempatkan kesehatan dan keselamatan anak-anak sebagai prioritas utama.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang mengatakan instruksi Abe tidak berlaku bagi pusat penitipan anak, fasilitas pendidikan pasca sekolah dasar.

Instruksi Abe muncul bersamaan dengan meningkatnya jumlah korban terjangkit virus korona di seluruh Jepang. Sampai Kamis 27 Februari 2020, sebanyak 200 orang terjangkit. Jumlah itu tidak termasuk pasien dari kapal pesiar Diamond Princess.

Di Hokkaido, sebagian dari 1.600 sekolah dasar dan menengah memutuskan menutup diri sepekan sebagai upaya memperlambat penyebaran virus.

Tindakan ini sebagai dewan pendidikan Hokkaido yang mendesak pemerintah menutup semua sekola, untuk menahan penyebaran virus. Dari 200 korban terinfeksi virus, 50 berada di Hokkaido. Beberapa anak-anak.

“Kami akan melakukan upaya terbaik untuk mencegah penyebaran infeksi, melindungi kehidupan dan kesehatan orang-orang di Hokkaido,” kata Gubernur Naomichi Suzuki.

Universitas Ochanomizu di Tokyo juga menutup sekolah-sekolah yang berafiliasi mulari Jumat 28 Februari 2020. Penutupan akan akan berlangsung satu bulan.

Pangeran Hisahito, keponakan Kaisar Naruhito, bersekolah di salah satu sekolah yang berafiliasi dengan Universitas Ochanomizu.

“Saya percaya ini penutupan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan dalam waktu lama,” kata seorang pejabat sekolah.

Back to top button