Virus Korona: Korut Karantina 7.000 Orang di Sebuah Pulau
Pyeongyang — Korea Utara belum mengumumkan temuan kasus virus korona, tapi mengkarantina hampir tujuh ribu warganya di sebuah pulau di Propinsi Pyongan Utara.
Mengutip sejumlah sumber di Korea Utara, Radio Free Asia (RFA) melaporkan pulau itu terletak di muara Sungai Yalu, di ujung barat perbatasan Cina-Korea Utara.
Sumber-sumber di perbatasan Cina-Korea Utara mengatakan Shindo, nama wilayah itu, berisiko tinggi karena sering digunakan penyelundup masuk dan keluar Cina dengan mudah.
Media resmi Korut sebelumnya memberitakan sekitar 7.000 orang dari Propinsi Pyongan Utara, Pyongan Selatan, dan Kangwon, diisolasi untuk pemantauan medis.
Seorang penduduk di Yongchon mengatakan sekelompok terduga pengidap virus korona ditemukan di Shindo. Sejak 25 Februari, wilayah itu ditutup.
“Tentara dan penduduk tidak diijinkan melaut atau bepergian dari pulau itu,” kata sumber itu. “Ada penjaga di sana, untuk menghalau orang keluar-masuk pulau.”
Bukan kali pertama Korut menutup wilayah yang berbatasan dengan Cina. Pada 10 Februari, ketika ditemukan beberapa terduga pengidap virus korona, wilayah Sinuju dan Ryongchon utara.
“Beberapa hari kemudian pemerintah menetapkan wilayah Yornju sebagai zona karantina,” kata sumber itu.
Kasus virus korona di Shindo berawal dari penyelundupan dari Tiongkok. Terduga pengidap virus korona pertama di Korut adalah seorang priayang biasa melakukan kontak dengan orang Cina.
Pemerintah Korut mengambil orang itu, dan membawanya entah ke mana. Tidak ada yang tahu di mana korban dirawat.
Zona karantina dijaga ketat tentara. Setiap tentara yang ditugaskan juga tidak boleh seenaknya keluar-masuk.
Ketakutan terhadap virus korona membuat aktivitas penyelundupan di wilayah itu terhenti. Kapal-kapal penyelundup dari Cina diblokir.