Crispy

Wabah Korona Virus Belum Usai, H5N1 Muncul Lagi di Cina

Hong Kong — Virus korona belum selesai dan masih memakan korban di Propinsi Hubei. Pemerintah Cina, Sabtu 1 Januari 2020, melaporkan wabah flu burung di Distrik Shuangqing — tepatnya di kota Shaoyang — Propinsi Hunan.

Belum ada indikasi penularan virus flu burung, atau H5N1, ke manusia. Virus sejauh ini menyebabkan 4.500 dari 7.850 ayam di sebuah peternakan mati mendadak.

South China Morning Post melaporkan Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan Cina merespon cepat, dengan memusnahkan 17.828 unggas setelah mengetahui penyebaran wabah itu.

Wabah H5N1 di Hunan terjadi ketika pihak berwenang Cina terus berjuang menghambat penyebaran virus korona. Kasus infeksi terus bertambah, kini mencapai 12 ribu lebih, dengan korban tewas 259.

Belum ada laporan kematian virus korona dari luar negeri, tapi jumlah terinfeksi terus bertambah dan kini mencapai 140.

H5N1

Virus H5N1, sering disebut flu burung, kali pertama dilaporkan tahun 1996. Virus muncul di Cina, dan membunuh ratusan ribu unggas.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan infeksi H5N1 pada manusia terjadi akibat kontak sekian lama, dan biasanya pada individu yang dekat dengan unggas terinfeksi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan adalah mungkin, tetapi sulit, penularan virus H5N1 dari dan ke manusia.

Meski jarang, flu burung sangat mematikan bagi manusia, dengan tingkat kematian mencapai 50 persen dalam 15 tahun terakhir.

H5N1 disebut-sebut lebih mematikan dibanding SARS dan virus korona yang sedang sedang berkembang di Cina. SARS memiliki tingkat kematian sepuluh persen. Tingkat kematian korona virus saat ini masih berkisar dua persen.

Back to top button