Wanita Hamil Dilarang Masuk ke AS
Washington — AS mengeluarkan peraturan yang membatasi pemberian visa untuk ‘wisata melahirkan’, dengan tidak memberikan ijin wanita hamil masuk ke negeri Paman Sam.
Kementerian Luar Negeri AS, Kamis 23 Januari 2020, mengeluarkan aturan baru ini. Petugas konsuler akan menolak visa wanita hamil, jika diketahui niat mereka ke AS hanya untuk melahirkan.
Namun sulit membuktikan jika wanita hamil itu berniat datang ke AS dengan alasan memiliki kebutuhan medis, dan tidak berniat mendapatkan paspor.
Ada perlakuan khusus untuk wanita ini, yaitu harus memperlihatkan punya uang cukup untuk keperluan medis, transportasi, dan biaya hidup selama di AS.
Setiap tahun banyak wanita hamil datang ke AS sekedar untuk melahirkan, agar anak-anak mereka mendapatkan paspor Paman Sam. Itu sah-sah saja. Namun dalam beberapa kasus pemerintah AS menangkap operator bisnis melahirkan.
Bisnis ini terungkap setelah terjadinya pemalsuan visa dan penggelapan pajak. Wanita-wanita hamil itu selalu jujur mengatakan bahwa mereka datang ke AS dengan jasa agen perjalanan, bahkan memiliki kontrak dengan rumah sakit, dan dokter di AS.
Kini, pemerintah AS tidak percaya lagi mengunjungi AS untuk melahirkan dengan alasan rekreasi. Wanita-wanita itu ingin lahir di AS, agar anak-anak mereka mendapat kewarga-negaraan.
Pemerintah Donald Trump membatasi semua bentuk keimigrasian, tetapi terganggu asas kewarganegaraan yang menyebutkan siapa pun yang lahir di AS dianggal sebagai warga negara AS.
Trump mengecam asas ini, dan akan menghentikannya. Namun anggota pemerintahannya mengatakan itu sangat tidak mudah.
Cara yang mungkin dilakukan Trump adalah mengatur visa wisata untuk wanita hamil. Pertanyaannya, bagaimana mengidentifikasi wanita hamil atau tidak saat di pintu imigrasi?
Di sisi lain, petugas konsuler tidak punya hak bertanya kepada wanita; apakah Anda hamil. Jika benar wanita itu hamil, petugas tidak boleh bertanya apakah Anda datang ke AS hanya untuk melahirkan.
Kritik terhadap aturan baru ini menyebar di Twitter. “Kini, mereka menargetkan wanita hamil,” kata Alexandria Ocasio-Cortez, anggora DPR AS.
Wisata melahirkan adalah bisnis menguntungkan. Setidaknya, seorang wanita hamil akan menghabiskan 80 ribu dolar AS, atau Rp 1,1 miliar, untuk fasilitas hotel, perawatan medis, transportasi, dan jasa agen perjalanan.
Bisnis agen perjalanan wisata melahirkan merebak di Cina dan Rusia. Sebelum Trump berkuasa, AS sempat menindak praktek ini.
Namun, tidak ada angka resmi berapa jumlah wisatawan melahirkan yang datang ke AS setiap tahun. Pusat Studi Imigrasi kelompok yang mengadvokasi UU imigrasi lebih ketat, mengatakan tahun 2012 sekitar 36 ribu wanita asing melahirkan di AS. Mereka meninggalkan AS beberapa pekan setelah melahirkan.