Crispy

Warga Desa Wadas Ogah Maafkan Ganjar Pranowo

“Ini bukan dibuat enggak nyaman tapi disiksa,” kata kata warga.

JERNIH-Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah meminta maaf terkait ketidak nyamanan yang dialami warga Desa Wadas, Purworejo, lantaran ribuan aparat Kepolisian merangsek ke desa itu demi mendampingi tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran terkait rencana penambangan batu andesit untuk digunakan sebagai bahan baku pembangunan Bendungan Bener.

Namun, warga desa membantah pernyataan Ganjar yang mengaku telah membuat tak nyaman melainkan sudah menyiksa warga.

“Ini bukan dibuat enggak nyaman tapi disiksa,” kata kata warga.

Warga menyatakan, tak bisa memaafkan dengan mudah perlakuan pemerintah melalui aparat Kepolisian yang telah mengepung dan mengintimidasi mereka. Sebab kedatangan ribuan Polisi bersenjata lengkap ke Desa Wadas sudah melahirkan ketakutan dan rasa teror.

Terlebih, kelakuan aparat Polisi yang mengepung warga ketika tengah melakukan doa bersama di Masjid dan menangkap 67 orang. Hingga saat ini, warga tak berani keluar rumah dan memilih bersembunyi sedangkan anak-anak juga memilih bolos sekolah.

“Itu bukan persoalan yang enteng Ganjar Pranowo terus dengan konferensi pers minta maaf pada warga merasa dibuat nggak nyaman,” kata salah satu warga.

Julian Dwi Prasetia, Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta bilang, perlakuan aparat dan pemerintah terhadap warga merupakan bentuk represi dan intimidasi. Dia meminta, Kapolda Jawa Tengah dan Ganjar Pranowo bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

“Pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas. Karena kemarin mungkin ada yang merasa tidak nyaman, saya minta maaf,” kata Ganjar saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Rabu (9/2).

Warga, menolak rencana penambangan batuan andesit di kawasan tersebut yang akan digunakan sebagai bahan baku Bendungan Bener dan merupakan proyek strategis nasional, sejak tahun 2016 lalu. Penolakan tersebut, sering mendapat tekanan dari aparat Polisi dan peristiwa kemarin merupakan puncak dari intimidasi Polisi.[]

Back to top button