Crispy

Warga Gaza Bersumpah Tetap Bertahan di Tengah Rencana Pendudukan Penuh Israel

JERNIH – Penduduk Kota Gaza telah bersumpah untuk tetap tinggal, dan banyak di antara mereka yang menolak dipindahkan ke tempat lain meskipun Israel mengancam akan menduduki dan mengambil alih.

Warga Palestina mengatakan bahwa tentara pendudukan secara konsisten mengancam mereka untuk pergi, beberapa hari setelah Israel mengumumkan rencananya untuk memindahkan secara paksa sekitar satu juta warga Palestina ke kamp konsentrasi di selatan Jalur Gaza.

Penduduk Kota Gaza mengatakan tidak ada daerah aman lain untuk dituju di wilayah yang dilanda perang, sementara yang lain ditembak atau dibunuh dalam perjalanan mereka ke kamp-kamp pengungsian. Media lokal melaporkan bahwa warga Palestina kini dicekam kecemasan atas rencana Israel untuk menduduki seluruh wilayah kantong itu, dimulai dengan Kota Gaza.

Kabinet keamanan Israel pada hari Jumat menyetujui rencana pendudukan penuh, meningkatkan tingkat frustrasi di Gaza dan membuat orang khawatir tentang masa depannya. Banyak warga Palestina di Kota Gaza tinggal di tenda-tenda dan tempat penampungan sementara, karena sebagian besar kota diratakan oleh pemboman Israel.

Duta besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour memohon kepada negara-negara di seluruh dunia untuk menghentikan pendudukan militer penuh Israel di Gaza. “Presiden [Otoritas Palestina Mahmoud Abbas] menghubungi semua pemimpin di seluruh penjuru dunia agar semua orang bertindak secara bertanggung jawab, untuk menghindari bencana tambahan terhadap rakyat kami di Jalur Gaza,” katanya.

Rencana Israel telah dikutuk secara luas, termasuk oleh Prancis, Cina, Jerman, Australia, Italia, dan Selandia Baru. Lebih dariĀ  80 ulama dan organisasi Islam di seluruh dunia telah mengumumkan bahwa mereka memutuskan semua hubungan dengan Israel dan mengatakan mereka akan menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan AS dan Israel agar mengakhiri perang di Gaza.

Rencana untuk menduduki Gaza sepenuhnya juga telah memperdalam keretakan di dalam Israel, dengan kepala staf angkatan darat, Eyal Zamir, dilaporkan “marah” terhadap para menteri yang mendukung rencana tersebut dan mengatakan hal itu dapat semakin membahayakan para tawanan di sana.

Warga Palestina terbunuh dan kelaparan

Empat orang lagi meninggal kelaparan di Gaza dalam 24 jam terakhir, karena Israel terus membatasi bantuan yang masuk ke daerah kantong itu setelah berbulan-bulan memblokirnya sepenuhnya.

Sejak fajar pada Sabtu (9/8/2025), setidaknya 14 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, termasuk setidaknya dua pencari bantuan di dekat kamp Nuseirat, 11 lainnya yang dibawa ke Rumah Sakit al-Awda dan seorang wanita dalam serangan udara di Khan Younis.

Media Israel juga melaporkan bahwa enam warga Palestina, sebagian besar anak-anak, juga terluka di Kota Gaza setelah sebuah balkon runtuh akibat terkena paket bantuan yang dijatuhkan dari udara.

Balkon yang runtuh menimpa orang-orang yang berjalan di jalan. Kejadian ini terjadi hanya beberapa hari setelah seorang pria juga tewas setelah sebuah paket yang dijatuhkan dari udara mengenai kepalanya, kata pejabat kesehatan Gaza.

Organisasi bantuan dan pakar di seluruh dunia telah berulang kali memperingatkan bahwa cara teraman dan terbaik untuk mengirimkan bantuan adalah melalui jalur darat, namun Israel terus menghalangi masuknya bantuan penting.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 61.330 warga Palestina sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023. Perang ini telah menjerumuskan wilayah kantong tersebut ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam, dengan lebih dari 152.000 orang terluka dan ribuan lainnya hilang.

Perang Israel di Gaza telah ditetapkan sebagai genosida oleh para ahli PBB dan kelompok hak asasi internasional terkemuka, termasuk Amnesty International.

Back to top button