Whoopi Goldberg Tuntut Kerajaan Inggris Minta Maaf atas Perbudakan dan Kolonialisme
- Isu perbudakan mengemuka saat kunjungan wisata Pangeran William dan Kate Middleton.
- Pangeran William menyebut perbudakan adalah noda sejarah menjijikan, tapi tidak minta maaf.
JERNIH — Atris Whoopi Goldberg menuntut Keluarga Monarki Inggris meminta maaf atas perbudakan dan kolonialisme.
“Jangan lupa, ketika kita berbicara tetang apa yang terjadi semua orang harus minta maaf,” kata Goldberg dalam acara panel ABC The View.
BACA JUGA:
- Kereta Emas Kerajaan Belanda, Simbol Bisnis Keji Perbudakan di Nusantara
- Jamaika Tuntut Monarki Inggris Bayar Utang Darah 600 Ribu Budak
Menurut Goldberg, Keluarga Kerajaan tidak dapat mengabaikan fakta bahwa Inggris bertindak kasar atas budak-budak di Hindia Barat selama bertahun-tahun.
Isu perbudakan di Hindia Barat, terutama di negara-negara bekas jajahan Inggris di Karibia, mengemuka setelah kunjungan wisata Pangeran William dan Kate Middleton ke Jamaika, Bahama, dan lainnya.
Dalam pidatonya, Pangeran William mengatakan perdagangan budak transatlantik adalah noda sejarah kita dan menjijikan. Namun, pewaris tahta Kerajaan Inggris itu tak menyampaikan permohonan maaf.
Resminya, Inggris melarang perdagangan budak tahun 1807 tapi butuh lebih 25 tahun untuk menekan lalu-lintas perdagangan budak dari Afrika.
Pada 1833, setelah Angkatan Laut Inggris menghentikan kapal-kapal pedagang budak dan mengeluarkan banyak uang untuk membayar kompensasi kepada pedagang budak, perbudakan hapus dari Kerajaan Inggris.
Di AS, perbudakan tidak dihapuskan di seluruh negeri sampai 1863, dan benar-benar berakhir dengan kekalahan Pasukan Konfederasi 1865 setelah empat tahun Perang Saudara AS.
Butuh 600 ribu orang, atau dua persen dari populasi AS saat itu, untuk menghapus perbudakan. Namun Washington tidak pernah membayar kompensasi kepada pedagang dan majikan budak untuk membebaskan budak-budaknya.
Tahun 2010 mantan Presiden AS Barack Obama meratifikasi tindakan Kongres untuk meminta maaf — atas nama rakyat Amerika Serikat — atas genosida hingga 20 juta penduduk asli selama tiga abad.
Namun, Obama tidak pernah menyampaikan permintaan maaf secara langsung.