Balada Sang Juara Bundesliga
Munchen – Gol Robert Lewandowski ke gawang Werder Bremen memastikan Bayern Munchen menjadi juara Bundesliga 2019/2020. Meski pertandingan masih kurang dua lagi, tetapi sulit bagi Borussia Dortmund mengejar. Butuh sembilan poin, alias sisa tiga pertandingan harus dimenangkan Dortmund. Sementara kendati Bayern di dua pertandingan tersisa kalah, tetap menetapkan pasukan Hans-Dieter Flick juara.
Hanya saja, pertandingan Bayern vs Bremen terasa kurang greget. Bayern seperti kehilangan taji melawan tim yang sudah pasti terdegradasi itu.
Die Roten hanya bisa menceploskan satu gol. Sudah begitu Alphonso Davies menambah daftar kartu merah di saat yang tidak seharusnya, di menit yang sudah jelas tim merah akan menang.
Total musim ini sudah tiga kartu merah memeriah tim merah.
Bayern Munchen, delapan kali berturut-turut membawa pulang piala bundar Bundesliga. Namun tahun ini terasa luar biasa.
Perjalanan Bayern menyimpan balada. Pertama, kesedihan tanpa penonton di era pertandingan pasca karantina. Padahal ketika melakukan pertandingan home, stadium Allianz Arena selalu padat penonton. Stadion paling megah dan mampu menampung lebih dari 75 ribu penonton.
Stadion ini tak akan jadi saksi perayaan dan pesta ala Bayern. Seharusnya pada match 33 lawan SC Freiburg (Sabtu, 20 Juni), mereka bisa melakukan kegembiraan.
Kendati selama pertandingan pasca PSBB itu, Bayern menang terus. Bahkan pada 26 Mei saat melawan Dortmund di leg 2 seharusnya jadi adu penonton terseru dua seteru die klassiker.
Bisa dihitung kehilangan Bayern atas tiket pertandingan dari penonton. Jika rata-rata satu match kandang terisi 75 ribu penonton dengan harga tiket termurah 145 euro (sekitar Rp 2,3 juta) dan termahal 765 euro (sekitar Rp 12 juta).
Kedua, perjalanan Bayern di awal musim terseok. Bahkan bikin malu berat sang CEO Karl Heinz Rummenigge. Nyaris seperti bukan perjalanan tim mantan jawara.
Di awal match hanya mampu bikin skor 2-2 lawan Herta Berlin. Itu di kandang sendiri. Kemudian bertemu Leipzig dengan skor 1-1. Bahkan masih pula cetak angka sama saat bersua Augsburg (2-2).
Puncak kepedihan adalah saat dihajar Eintract Frankfurt dengan skor paling memalukan, 1-5. Total di leg 1 Bayern kalah 4 kali.
Itulah yang membuat Niko Kovac didepak. Pelatih yang juga sempat bikin deg-degan perjalanan Bayern musim 2018/2019.
“Performa tim kami dalam beberapa pekan terakhir dan hasilnya telah menunjukkan kepada kami bahwa ada kebutuhan untuk bertindak. Uli Hoeness, Hasan Salihamidzic dan saya melakukan percakapan terbuka dan serius dengan Niko atas dasar ini dengan hasil konsensus bahwa Niko bukan lagi pelatih FC Bayern, ” kata sang CEO.
Hoeness adalah presiden, sedang Salihamidzic direktur. Keduanya mantan pemain Bayern. Yang kedua bahkan selalu hadir dekat pelatih saat berlaga.
Sementara di leg pertama Leipzig menjadi-jadi berkat pelatih baru. Dortmund juga mengganas. Bayern malah pernah berada di posisi empat. Dengan catatan seperti ini tentu menyakitkan dan harus segera bangkit.
Badai telah berlalu. Balada sudah sirna. Bayern adalah tim pertama Eropa yang menjadi juara lewat pertandingan secara penuh.
Catatannya pun sangat menarik. Robert Lewandowski terpilih sebagai top scorer (sementara masih 31 gol), sang inspirator Thomas Muller sebagai top assist (sementara masih 21 assist yang jadi gol). Lewandowski juga penembak terbanyak ke gawang lawan, sementara 133 tendangan.
Musim depan Hansi Flick sepertinya diperpanjang. Catatannya hanya dua kali kalah selama ia pimpin. Itu pun melawan Leverkusen dan Monchengladbach, yang kemudian dibalas di leg 2. (*)