PM Spanyol Serukan Larangan Israel dari Acara Olahraga terkait Genosida Gaza

- PM Spanyol Pedro Sanchez mengatakan Israel harus menghadapi sanksi olahraga yang sama seperti yang dialami Rusia setelah perang Ukraina.
- Spanyol juga dilaporkan berencana membatalkan kesepakatan senjata besar dengan produsen pertahanan Israel.
JERNIH – Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mendesak badan olahraga internasional untuk melarang Israel dari kompetisi, dengan mengatakan perlakuannya harus mencerminkan pengecualian Rusia setelah invasi Ukraina pada tahun 2022.
Berbicara kepada Partai Sosialisnya pada hari Senin (15/9/2025), Sanchez mengatakan partisipasi Israel dalam peristiwa global tidak sesuai dengan serangannya terhadap Gaza. “Organisasi olahraga harus mempertimbangkan apakah etis bagi Israel terus berpartisipasi dalam kompetisi internasional. Mengapa mengusir Rusia setelah invasi Ukraina dan tidak mengusir Israel setelah invasi Gaza?” tanyanya. “Sampai kebiadaban ini berakhir, baik Rusia maupun Israel tidak boleh ikut serta dalam kompetisi internasional apa pun.”
Pernyataannya muncul sehari setelah aktivis pro-Palestina mengganggu tahap penutupan balap sepeda Vuelta a Espana di Madrid, melemparkan penghalang ke lintasan sebagai protes atas partisipasi tim Israel, Israel-Premier Tech. Polisi bentrok dengan demonstran di dekat garis finis, menyebabkan 22 orang terluka dan dua orang ditangkap.
Minggu lalu, Menteri Olahraga Spanyol, Pilar Alegria, mengatakan bahwa tim-tim Israel harus dilarang dari dunia olahraga, sama seperti tim-tim Rusia yang dilarang pada 2022 setelah negara itu menginvasi Ukraina, yang menyoroti adanya “standar ganda”.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengecam Sanchez, menyebutnya “anti-Semit dan pembohong”, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengapa kritik terhadap perang genosida Israel di Gaza bersifat anti-Semit. Israel selalu menjadikan anti-Semitisme sebagai senjata untuk menyasar kritik terhadap kebijakan negaranya terhadap Palestina.
Tahun lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut Pengadilan Kriminal Internasional yang berpusat di Den Haag anti-Semit setelah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang.
Ketegangan antara Madrid dan Tel Aviv meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan koalisi berhaluan kiri Spanyol secara terbuka mendukung para aktivis yang menggelar demonstrasi selama beberapa tahap Vuelta menentang kehadiran tim Israel.
Kesepakatan Senjata dengan Israel dibatalkan
Spanyol juga dilaporkan berencana membatalkan kesepakatan senjata besar dengan produsen pertahanan Israel. Menurut dokumen resmi yang dilihat AFP, Madrid membatalkan kontrak senilai hampir 700 juta euro (US$824 juta) untuk sistem roket yang dirancang oleh perusahaan Israel, Elbit Systems.
Kesepakatan yang ditandatangani pada Oktober 2023 tersebut melibatkan pembelian peluncur roket PULS Elbit, yang dikenal di Spanyol sebagai SILAM. Pembatalan ini membuat total nilai kontrak senjata Israel yang dibatalkan Spanyol dalam beberapa bulan terakhir mencapai hampir satu miliar euro (US$1,2 miliar). Perjanjian sebelumnya pada bulan Juni, yang dilaporkan dengan perusahaan pertahanan Rafael, juga dihentikan.
Baik Elbit maupun Rafael belum memberikan komentar resmi, meskipun harian Israel Haaretz, yang juga melaporkan pembatalan tersebut, mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa belum ada pemberitahuan resmi pembatalan yang diterima. Kedua pemerintah belum mengonfirmasi langkah tersebut secara publik.
Media Spanyol melaporkan bahwa Madrid sedang menjajaki cara untuk menjauhkan industri pertahanannya dari ketergantungan pada teknologi Israel. La Vanguardia mengatakan para pejabat sedang mempelajari rencana dengan produsen senjata utama Spanyol untuk mengganti sistem Israel yang terkena embargo.
Pekan lalu, Sanchez mengumumkan sembilan langkah yang bertujuan meningkatkan tekanan terhadap Israel, termasuk pelarangan hak berlabuh dan terbang lintas bagi kapal dan pesawat yang membawa senjata ke negara tersebut. Perdana Menteri Spanyol membingkai langkah-langkah tersebut sebagai bagian dari tanggung jawab Spanyol untuk mendorong diakhirinya apa yang ia sebut sebagai “kebiadaban” Israel di Gaza.
Langkah lainnya termasuk melarang impor dari permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Sanchez menjanjikan pendanaan baru sebesar 10 juta euro ($11,8 juta) kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan total 150 juta euro ($176 juta) dalam bantuan kemanusiaan untuk Gaza pada tahun 2026.