Terbiasa Hidup Sebagai ‘Raja’, Pele Depresi Akibat Lumpuh
Rio de Janeiro — Edson Arantes do Nascimento, legenda sepakbola Brasil yang populer dengan panggilan Pele, mengalami depresi hebat akibat masalah pinggul bertahun-tahun yang membuatnya tak bisa berjalan tanpa alat bantu.
“Dia sangat rapuh,” kata Edinho, putra Pele, kepada TV Globo.
“Dia adalah raja, selalu menjadi sosok mengesankan. Hari ini dia tidak bisa berjalan dengan baik,” lanjut Edinho.
Pele akan berusia 80 tahun pada Oktober 2020. Masalah pinggul membuatnya kesulitan berjalan, dan melakukan apa pun, selama bertahun-tahun. Ia selalu tampil di atas kursi roda saat menghadiri acara, atau bertemu penggemarnya.
“Ayah malu, tidak ingin keluar rumah, atau melakukan apa pun yang meninggalkan rumah,” kata Edinho.
Menurut Edinho, setelah menjalani operasi pinggul, dokter menyarankannya mengikuti fisioterapi. Pele, lajut Edinho, tidak melakukannya.
“Saya dan ayah berdebat cukup lama soal fisioterapi,” kata Edinho. “Saya menyalahkan ayah yang mengikuti saran dokter.”
Pele, satu=satunya pemain di muka bumi yang memenangkan tiga Piala Dunia, menghabiskan sebagian besar kariernya bersama Santos. Tahun 1970, saat AS membangun industri sepakbola, Pele bergabung dengan New York Cosmos.
Musim panas ini akan ada peringatan setengah abad Pele meraih gelar juara Piala Dunia kali ketiga di Meksiko 1970. Publik sepakbola ingin melihat sang legenda hadir di dtengah mereka, dan mengenang kembali masa-masa itu.