Moron

Ini Akibatnya Jika Kalangan Muda Cina Enggan Menikah

Jumlah anak sekolah terutama taman kanak-kanak di Cina mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir pada 2022.

JERNIH-Kementerian Pendidikan Cina menyatakan taman kanak-kanak turun jumlahnya hingga ribuan. Tahun lalu jumlah taman kanak-kanak hanya 289.200 padahal tahun-tahun sebelumnya mencapai 5.610. Selain itu pada tahun 2022 siswa yang terdaftar di taman kanak-kanak dan prasekolah juga mengalami penurunan sebanyak 3,7 persen atau 46,3 juta.

Penurunan jumlah siswa sekolah taman kanak-kanak tersebut menjadi bukti angka kelahiran di Cina menurun secara parah. Hal tersebut menjadi tantangan demografis bagi pemerintah Cina saat ini,

Selain penurunan jumlah siswa ditingkat taman kanak-kanak, penurunan siswa juga terjadi pada tingkat sekolah dasar dimana tercatat mengalami penurunan sebanyak 3,35 persen menjadi 149.100 pada akhir tahun lalu. Pendaftar baru mengalami penurunan 4,55 persen menjadi 17 juta.

Saat ini pemerintah Cina menghadapi masalah demografi dimana makin banyak generasi muda yang tak mau menikah dan memiliki anak. Kalangan muda menganggap pernikahan bukanlah sebuah prioritas, bahkan banyak yang tetap melajang dan tidak merasa ada urgensi untuk menemukan pasangan pernikahan.

Laporan yang diterbitkan oleh Kementerian Urusan Sipil Cina pada bulan Juni, menyebut tahun lalu jumlah pasangan yang melakukan pendaftaran pernikahan di seluruh negeri hanya 6,83 juta pasangan. Angka ini merupakan yang terendah dalam 37 tahun terakhir, setelah mengalami penurunan selama delapan tahun.

Pemerintah Cina mencoba mendorong kalangan muda untuk menikah dan memiliki anak. i Asosiasi Keluarga Berencana Cina, telah meluncurkan proyek percontohan di lebih dari 20 kota untuk memberikan tunjangan perumahan, pajak, dan pendidikan bagi keluarga dengan dua anak atau lebih.

Namun upaya tersebut justru mendapat tanggapan sinis yang meluas di media sosial, dan hanya sedikit orang dewasa muda yang menganggap skema ini bermanfaat.

“Menurut saya itu konyol. Banyak anak muda seperti saya yang kesulitan mendapatkan pekerjaan,” kata Christa, seraya menambahkan bahwa mengapa orang ingin berkeluarga jika mereka hampir tidak bisa mengurus diri mereka sendiri secara finansial. (tvl)

Back to top button