Keluarga Ini Simpan Jenazah Anak di Rumah hingga 2,5 Bulan
Keluarga ini menyimpan mayat sang anak dengan harapan anak tersebut bisa hidup kembali.
JERNIH-Sebuah keluarga di Pemalang Jawa Tengah telah mengawetkan jenazah anaknya perempuan berinisial SAR di dalam rumahnya di Dukuh Sukatapa, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Pemalang.
Terungkapnya kasus menyimpan jenazah tersebut berawal dari kecurigaan warga Dukuh Sukatapa yang tidak pernah lagi melihat anak perempuan keluarga tersebut setelah sebelumnya dikabarkan sakit. Namun warga tidak ada yang berani menyambangi keluarga tersebut.
“Karena tidak ada yang berani ke rumah tersebut, kami Muspika ke rumah itu, didampingi RT dan tokoh agama setempat untuk memastikan peristiwa tersebut,” kata Kapolsek Moga, AKP Dibyo Suryanto, pada Rabu (12/01/2022).
Setelah dilakukan pemeriksaan, jasad seorang siswi SMP di Pemalang, Jawa Tengah, ditemukan warga telah diawetkan di dalam rumah pada Minggu (9/1) sore, setelah disimpan kurang lebih selama dua bulan oleh pihak keluarga.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak Puskesmas, kata Dibyo, SAR diduga telah meninggal dunia sejak beberapa bulan lalu.
“Informasi dari tim medis memastikan korban telah meninggal dunia sejak beberapa bulan lalu,”
Tokoh agama setempat kemudian meminta pihak keluarga agar menguburkan jenazah anak tersebut. Namun pihak keluarga tetap berkeinginan menyimpan mayat sang anak dengan harapan anak tersebut bisa hidup kembali.
Setelah berulang dibujuk, akhirnya pihak keluarga bersedia mengubur mayat SAR di samping rumahnya pada Minggu (9/1/2022) malam.
“Malam itu juga dimakamkan dan warga bertakziah dan mengantarkan ke pemakaman,”.
Posisi rumah keluarga SAR terpencil di daerah pegunungan. Jarak dengan warga terdekat mencapai puluhan meter. Oleh sebab itu, aktivitas keluarga SAR jadi jarang terpantau oleh warga sekitar.
Tindakan menyimpan jenazah bukan yang pertama kali dilakukan orangtua SAR. Beberapa waktu lalu orangutan SAR juga menyimpan jenazah adiknya (adik orangtua SAR) hingga satu minggu di dalam rumahnya,
Hal tersebut disampaikan Camat Moga, Umroni. Pada saat itu warga pula yang menemukan kejadian tersebut.
“Ya sebelumnya juga terjadi hal serupa. Adik kandungnya (adik dari orang tua SAR) yang meninggal tidak segera dimakamkan. Yang kami tahu, (mayat itu) seminggu disimpan di rumahâ
Umroni menjelaskan, keluarga SAR diduga menganut aliran tertentu yang memiliki keyakinan jenazah dapat hidup kembali apabila diawetkan dan disimpan di dalam rumah. (tvl)