Moron

Kiamat Batal Datang namun Ribuan Pengikut Veasna Tolak Pulang Rumah

Mereka bahkan berhenti dari pekerjaan mereka untuk bergabung di lahan pertanian tersebut untuk menyambut kiamat yang disebut Vaesna akan terjadi di negara itu pada 31 Agustus 2022.

JERNIH-Para orangtua di Kamboja khawatir karena anak-anak muda mereka yang mengungsi di lahan pertanian milik Khem Veasna, pemimpin Partai Liga untuk Demokrasi (LDP), menolak kembali ke rumah dan memutuskan tinggal di lahan pertanian tersebut.

Dilansir Khmer Times, Kamis (8/9/2022) lalu, banyak orangtua yang bahkan berlutut di dekat anak-anak mereka dan di antaranya menangis untuk meminta anaknya pulang ke rumah. Anak-anak tersebut mulai menganggap Veasna sebagai “orang suci”.

Salah seorang pemuda yang jadi pengikut Veasna, mengabaikan permohonan orangtuanya dan mengatakan: “Kami tidak akan kembali ke rumah.”

Sementara media sosial Kamboja juga dipenuhi ungkapan rasa takut para orang tua bahwa anak-anak mereka akan diradikalisasi oleh politisi yang mengeklaim sebagai Brahma tersebut.

baca juga: Pesawat Ethiopian Airlines Gagal Mendarat Gara-Gara Pilot Tertidur

Anak-anak muda tersebut bergabung dengan sekitar 20.000 orang para pengikut Vaesna dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Thailand dan Jepang, yang ramai-ramai pulang dan mengungsi ke rumah pertanian miliknya di Provinsi Siem Reap.

Mereka bahkan berhenti dari pekerjaan mereka untuk bergabung di lahan pertanian tersebut untuk menyambut kiamat yang disebut Vaesna akan terjadi di negara itu pada 31 Agustus 2022.

Ramalannya meleset dan terbukti hanya sebagai bualan semata karena kiamat tidak terbukti. Namun, bualan itu terlanjur dipercaya .

Saat ini sebagian besar dari 20.000 orang yang mengungsi ke tanah milik politisi itu sudah membubarkan diri, namun masih ada sekitar 1.000 orang yang bertahan di sana.

“Polisi juga menerima pengaduan dari anggota keluarga yang mengeklaim kerabat yang hilang adalah pengikut ‘sekte hari kiamat’. Ada juga laporan tentang pelajar yang bolos ujian dan bergabung dengan sekte tersebut,” kata Kepala Polisi Provinsi Siem Reap Brigadir Jenderal Teng Channat kepada Khmer Times.

Otoritas lokal dan Perdana Menteri Hun Sen menolak ramalannya sebagai aksi politik murahan dan mendesak para pengikutnya untuk pergi dengan damai.

Sebelumnya, Kamboja digegerkan dengan ramalan politisi Vaesna yang meramalkan hari kiamat akan terjadi di negara itu pada 31 Agustus 2022.

Veasna menyebut lubang hitam yang terbentuk di tulang punggungnya memberitahunya tentang kiamat yang menjulang dan bahwa tanda-tanda aneh yang muncul di langit adalah pertanda banjir yang mendekat, yang akan menelan seluruh Bumi, kecuali area pertaniannya di provinsi Siem Reap. (tvl)

Back to top button