Penumpang Ini Kena Denda Bayar Bahan Bakar Pesawat
Pria berusia 32 tahun berperilaku,buruk yang mengganggu penerbangan dari Perth ke Sydney, sehingga pesawat harus berbalik dan kembali ke Perth, yang berarti pilot terpaksa membuang sebagian bahan bakar untuk mendarat.
JERNIH-Gara-gara berulah dalam penerbangan, seorang penumpang penumpang diseret ke pengadilan bahkan mendapat putusan pengadilan harus membayar bahan bakar pesawat yang terbuang akibat pesawat harus Kembali ke bandara asal.
Pria berusia 32 tahun berperilaku,buruk yang mengganggu penerbangan dari Perth ke Sydney, sehingga pesawat harus berbalik dan kembali ke Perth, yang berarti pilot terpaksa membuang sebagian bahan bakar untuk mendarat. Peristiwa tersebut terjadi pada 25 September 2023.
Setelah setahun berlalu, dilansir CNN, Senin (16/9/2024) Pengadilan Magistrat Perth memerintahkan pria dari Australia barat tersebut untuk membayar kembali USD 5.806 (Rp 89 juta) kepada maskapai untuk menutupi biaya bahan bakar yang terbuang. Di samping itu juga menjatuhkan denda sebesar USD 6.055 (Rp 93 juta). Ini berarti perilaku buruknya di udara seharga USD 11.861 (Rp 182 juta).
“Insiden ini harus menjadi peringatan bahwa perilaku kriminal di dalam pesawat dapat berakibat fatal bagi pelakunya. Jauh lebih mudah mematuhi arahan staf maskapai daripada menimbulkan masalah yang tidak perlu, yang dapat berakhir dengan kerugian besar,” ” kata Shona Davis, pelaksana tugas kepala AFP.
Penumpang tersebut telah mengakui kesalahannya h atas satu tuduhan perilaku tidak tertib di pesawat dan satu tuduhan tidak mematuhi instruksi keselamatan.
Nama penumpang, nama maskapai hingga kasus apa yang dibahas tidak disebutkan secara terbuka.
Sejauh ini, denda individu tertinggi, USD 40.823 (Rp 629 juta) dan dijatuhkan kepada penumpang yang membawa alkohol sendiri ke dalam pesawat. Dia juga masuk dalam keadaan mabuk, mencoba menghisap mariyuana di toilet, dan melakukan kekerasan seksual terhadap pramugari.
Sejak tahun 2021, Administrasi Penerbangan Federal AS mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan kebijakan tanpa toleransi bagi penumpang yang berperilaku buruk di pesawat. (tvl)