Tanaman Penis asal Indonesia Mekar di Belanda, Penduduk Cekikikan
- Amorphophallus decus-silvae adalah bunga bangkai asal Indonesia.
- Kebun Raya Hortus Botanicus membuat ruang khusus dengan iklim torpis agar tanaman tumbuh dan berbunga.
- Ini kali pertama dalam 25 tahun tanaman itu berbunga, dan penduduk Belanda cekikikan.
JERNIH –– Kali pertama dalam seperempat abad bunga bangkai asal Indonesia mekar di Hortus Botanicus Leiden, kebun raya tertua di dunia di Belanda.
Penduduk Belanda menjuluki bunga langka ini tanaman penis, karena bentuknya seperti kelamin pria. Aslinya, tanaman ini bernama Latin Amorphophallus decus-silvae.
Mereka yang datang untuk melihat tanaman ini harus menutup hidung, karena mau tak sedap yang dikeluarkan. Pada 22 Oktober lalu, bunga itu kali pertama mekar, dan orang berbondong-bondong mengabadikannya.
Jumat pekan lalu, sukarelawan Roos Kocken memposting video pendek bunga itu TikTok. Sambil cekikian, sukarelawan itu mengatakan; “tanaman penis itu sekarang mengkerut. Pekerja telah mengirisnya sehingga pengunjung dalam pelihat bagian dalam tanaman.
Di Indonesia, tanaman bunga itu salah satu jenis bung bangkai. Sesuai namanya, bung mengeluarkan bau tak sedap alias tengik untuk memikat serangga.
Dalam rilisnya, pakar botani Hortus Botanicus Leiden percaya tanaman penis itu yang kali ketiga mekar di Eropa. Terakhir, tanaman itu mekar tahun 1997.
Rudmer Postma, relawan kebun raya, merawat tanaman berusia enam tahun ini secara kahusus.
Kuncup bunga tanaman penis kali pertama terlihat pertengahan Septmber, dan dalam waktu enam pekan tumbuh hampir 65 sentimeter, dengan batang sempitnya enam kaki tujuh inci, atau hampir dua meter.
Setelah itu semua orang menunggu. Sayangya, saat bunga mulai mekar keluar aroma daging busuk untuk menarik lalat.
“Baunya belum terlalu menyengat, tapi menjadi lebih intens pada sore hari,” kata Kocken dalam video TikTok.
Amorphophallus decus-silvae muncul dari umbi, struktur bulan yang tersembunyi di bawah tanah terdiri dari pangkal batang bengkak ditutupi daun sisik.
Untuk mekar lagi, umbi harus menghasilkan daun selama 10 atau 12 tahun untuk mendapatkan cukup energi.