Oikos

100 Tahun Aspal Buton, ASPABI : Pemerintah Harus Jadikan Asbuton Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Persoalannya, satu setengah tahun dari adanya instruksi lisan Presiden tersebut, di lapangan, fakta  menyesakkan dada masih dengan mudah ditemukan. “Penggunaan Asbuton masih sangat kecil dengan tingkat utilisasi industri pengolahan Asbuton kurang dari lima persen,”kata Dwi. Yang lebih ironis, menurut Dwi, data impor aspal pada 2023 justru menunjukkan peningkatan selama empat tahun terakhir.

JERNIH– Asosiasi Pengembang Aspal Buton Indonesia (ASPABI) berharap kepedulian dan pemihakan yang tegas dari pemerintah pusat untuk pemakaian Aspal Buton (Asbuton) secara maksimal dalam pembangunan nasional di Indonesia. Satu abad usia Asbuton, seharusnya produk dalam negeri itu telah menjadi produk kebangaan dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Dalam sebuah pernyataan pers yang ditandatangani Ketua ASPABI, Ir. Dwi Putranto MA, lembaga tersebut mengatakan sejatinya pemerintah Presiden Jokowi sangat mendukung dan memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri (PDN) secara maksimal. Itu terbukti dengan adanya Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Bangga Buatan Indonesia (BBI), yang  dicanangkan dan digaungkan secara nasional. “Bahkan ada sanksi bagi Kementerian/Lembaga/Daerah yang tidak mau memprioritaskan penggunaan PDN. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia,”kata Dwi Putranto. Secara aturan, pemerintah telah mewajibkan penggunaan PDN menggantikan produk impor jika ada produk sejenis yang diproduksi di Indonesia.

Dwi juga menyebut bahwa kunjungan Jokowi ke Pulau Buton pada 27 September 2022 telah menjadi tonggak Sejarah. Apalagi saat itu Jokowi menginstruksikan penghentian impor aspal, digantikan Aspal Buton (Asbuton). Apalagi tingkat ketergantungan Indonesia terhadap aspal impor juga terkesan berlebihan, 80 persen, di tengah kenyataan bahwa produk sejenis telah lama dihasikan negeri sendiri.

“Instruksi Presiden itu dilanjutkan dengan Permendagri No 15/2023 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2024 dan Perpres No 15/2023 tentang Petunjuk Penggunaan DAK 2023 yang mengamanatkan kewajiban penggunaan Asbuton,”kata Dwi.

Ia menjelaskan, pada pembukaan acara penganugerahan P3DN, 15 Maret 2023, Presiden juga menginstruksikan kementerian PUPR untuk membeli semua produk Asbuton. Menurut Dwi, jelas bahwa semua instruksi dan regulasi tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan Asbuton sebagai PDN unggulan.

Persoalannya, satu setengah tahun dari adanya instruksi lisan Presiden tersebut, di lapangan, fakta  menyesakkan dada masih dengan mudah ditemukan. “Penggunaan Asbuton masih sangat kecil dengan tingkat utilisasi industri pengolahan Asbuton kurang dari lima persen,”kata Dwi. Yang lebih ironis, menurut Dwi, data impor aspal pada 2023 justru menunjukkan peningkatan selama empat tahun terakhir. Potret itu menunjukkan, meski sudah ada instruksi lisan Presiden dan regulasi pendukungnya, implementasi dan kepatuhan di level pelaksana masih sangat kecil. “Bahkan tidak sedikit para pelaku Asbuton mendapatkan penolakan dari pelaku konstruksi,”kata Dwi.

Di sisi lain Dwi menunjuk pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) merupakan sebuah proyek nasional kebanggaan bangsa Indonesia, dengan adanya target bahwa perayaan detik-detik proklamasi 17 Agustus 2024 untuk pertama kalinya akan dipusatkan di Istana Negara IKN. “Karena itu kami mewakili seluruh masyarakat Buton mengajukan permohonan agar Asbuton dapat digunakan secara menyeluruh di infrastruktur jalan di IKN, khususnya di koridor utama, di Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur, sehingga menjadi etalase PDN kebanggaan bangsa yang dapat ditunjukkan ke seluruh dunia bahwa Indonesia memiliki aspal alam terbaik di dunia,”kata Dwi, lebih lanjut.  

Untuk itu, ASPABI juga meminta kepedulian pemerintah untuk sesegera mungkin menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) atau Peraturan Presiden (Perpres) tentang penegasan pemakaian Asbuton secara nasional menggantikan aspal impor. Dengan cara itulah, kata Dwi, pada usia 100 tahun ini Asbuton bisa kukuh menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta  kebanggaan seluruh bangsa Indonesia. [rls]

Back to top button