Bermain Boneka Bantu Kembangkan Otak dan Empati Anak
JERNIH – Bermain boneka mampu mengaktifkan daerah otak yang memungkinkan anak-anak mengembangkan empati dan keterampilan pemrosesan informasi sosial, bahkan ketika bermain sendirian.
Demikian temuan tim ahli saraf dari Universitas Cardiff, Inggris bersama Barbie dalam sebuah studi baru yang dilakukan menggunakan ilmu saraf (neuroscience) untuk pertama kalinya, dengan tujuan mengeksplorasi dampak positif permainan boneka terhadap anak-anak.
Studi ini melibatkan 42 anak dengan perincian 20 anak laki-laki dan 22 anak perempuan, dan berusia 4-8 tahun dengan data lengkap diambil dari 33 anak. Kemudian, survei juga dilakukan pada Juli 2020 di 22 negara berbeda dengan menanyai 15.000 orang tua dari anak-anak berusia 3-10 tahun.
Dalam keadaan “new normal” setelah munculnya pandemi Covid-19, orang tua harus lebih memperhatikan perkembangan anak-anak. Kebijakan social distancing dan belajar dari rumah dapat membuat anak-anak merasa terisolasi, membatasi kesempatan mereka untuk bermain di luar dan berinteraksi dengan teman-teman mereka, sehingga dapat menghambat proses tumbuhnya empati dan keterampilan sosial. Oleh karena itu, orang tua senantiasa mencari cara untuk memastikan semua aktivitas anak di rumah bermanfaat bagi tumbuh kembang mereka.
Penelitian mengungkapkan bahwa bermain boneka memang bermanfaat, namun masih belum banyak orang tua yang menyadarinya. Hal ini terlihat dari fakta bahwa 91% orang tua menilai empati merupakan keterampilan sosial utama yang ingin mereka kembangkan pada anak mereka, tetapi hanya 26% yang menyadari bahwa bermain boneka dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan keterampilan ini.
Seorang ahli ilmu empati, penulis, dan psikolog pendidikan terkemuka, Dr. Michele Borba lebih lanjut menjelaskan, temuan ilmiah terbaru dari Universitas Cardiff dan Barbie ini sangat luar biasa dan sangat relevan dengan kehidupan kita saat ini, mengingat terbatasnya interaksi sosial yang dapat dialami oleh anak-anak kita.
“Anak-anak yang telah mengembangkan empati dan keterampilan sosial sejak dini terbukti dapat memiliki nilai yang lebih baik, bertahan di sekolah lebih lama, dan membuat pilihan yang lebih baik secara keseluruhan. Memahami bahwa anak-anak dapat mengembangkan keterampilan ini melalui bermain dengan boneka seperti Barbie, adalah hal yang luar biasa dan sangat berguna bagi orang tua,” katanya.
Penelitian ini juga menyoroti bahwa bermain dengan boneka dapat memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan bermain dengan gadget, karena memungkinkan mereka mengembangkan empati dan keterampilan sosial, bahkan saat anak bermain dengan boneka sendirian. Mereka dapat belajar bagaimana mengantisipasi kebutuhan orang lain, merencanakan perilaku dan tindakan, memikirkan emosi orang lain, serta keterampilan diplomasi dan bagaimana menyelesaikan permasalahan. Manfaat bermain boneka sendirian ini juga terbukti sama untuk anak laki-laki dan perempuan.
“Kami mengerti bahwa bermain dengan boneka memiliki dampak positif pada anak-anak, namun kami belum memiliki data ilmiah yang menunjukkan manfaat ini,” kata Lisa McKnight, SVP dan Global Head of Barbie and Dolls, Mattel, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Ia menambahkan, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa bermain boneka, seperti Barbie, menawarkan manfaat positif dalam mempersiapkan anak untuk masa depan melalui pemupukan keterampilan sosial seperti empati. “Kami ingin senantiasa menginspirasi potensi yang tak terhingga dari anak-anak, dan kami dengan bangga mempersembahkan boneka yang mendorong keterampilan mereka. Kami juga mengerti bahwa hal ini sangat diinginkan oleh orang tua dan merupakan penentu kesuksesan emosional, akademik, dan sosial anak di masa depan.” [*]