BPJS Kesehatan Lirik NIK Sebagai Nomor Kepesertaan
“Saya berterima kasih BPJSKes memang mitra generasi pertama Dukcapil. Era integrasi data kita awali tahun 2013 dan BPJSKes bersama 9 lembaga lain menjadi institusi pertama yang percaya dengan data Dukcapil,” kata Zudan mengungkapkan.
JERNIH-Sebab tak mau lagi mencatatkan defisit dalam arus kas termasuk berupaya meningatkan layanan, BPJS Kesehatan, menggaet Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil guna memanfaatkan data nomor induk kependudukan (NIK) terkait kepesertaan.
Sebab hingga akhir 2020, BPJS Kesehatan, menorehkan catatan defisit sebanyak Rp 6,36 triliyun berupa kewajiban dan utang yang harus dibayarkan. Untungnya, per 30 November kolektif iuran yang berhasil dikumpulka mencapai Rp 124,89 triliun.
Menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron Mufti, NIK merupakan lompatan yang luar biasa bagi efektifitas layanan BPJS Kesehatan. Sebab jika setiap penduduk sudah teridentifikasi dan perusahaan yang dipimpinnya memanfaatkan data tersebut, akan menjadi hal yang luar biasa.
Pda Podcast antara BPJS Kesehatan dan Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh, Gufron menyebutkan kalau pihaknya tengah fokus meningkatkan kerjasama dengan Dit Dukcapil untuk menjadikan NIK sebagai nomor kepesertaan.
“Mudah-mudahan dengan kerja sama yang lebih intensif, NIK akan menggantikan nomor kepesertaan BPJSKes,” kata Ali Gufron.
Sementara Zudan, menilai bahwa BPJS Kesehatan tercatat sebagai user yang terbesar aksesnya ke data Dukcapil. Dan dia memastikan, akan terus mendorong seluruh penduduk Indonesia yang sebanyak 271 jiwa untuk memiliki NIK.
“Saya berterima kasih BPJSKes memang mitra generasi pertama Dukcapil. Era integrasi data kita awali tahun 2013 dan BPJSKes bersama 9 lembaga lain menjadi institusi pertama yang percaya dengan data Dukcapil,” kata Zudan mengungkapkan.
“NIK yang tidak ditemukan biasanya karena kurang input hanya 15 digit, atau salah ketik. Jadi saat memasukkan input NIK harus benar,” ucap Zudan.[]