Oikos

Dikerjakan di Tengah Pandemi, Terminal Multipurpose Labuan Bajo Rampung 90 Persen

Proses Pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo terbilang cukup cepat. Dimulai sejak awal Agustus 2020, perkembangan pembangunan sudah mencapai 90 persen di akhir Januari 2021. Saefudin menyebut kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak mempercepat akselerasi pembangunan bisa lebih optimal.

JERNIH–Peningkatan kapasitas pelabuhan untuk meningkatkan daya saing kinerja dan mendukung kelancaran arus logistik di Indonesia menjadi fokus PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III. Sejumlah penugasan untuk penyelesaian pembangunan pelabuhan baru terus dikerjakan, meski di tengah pandemi.

Direktur Utama Pelindo III, U. Saefudin Noer, menyebut beberapa proyek prioritas yang ditugaskan kepada Pelindo III, yakni antara lain pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur; Bali Maritime Tourism Hub (BMTH); dan Terminal Gilimas, Nusa Tenggara Barat.

Saefudin menjelaskan Terminal Multipurpose Labuan Bajo dibangun untuk mendukung kelancaran arus barang di Provinsi NTT, khususnya di Pulau Flores.

“Pelabuhan lama sedang disiapkan untuk port tourism dan passenger terminal. Rencananya, Terminal Multipurpose Labuan Bajo akan digunakan untuk logistik dan peti kemas,” kata Saefudin.

Dengan adanya Terminal Multipurpose, aktivitas logistik yang saat ini masih terpusat di pelabuhan lama akan dialihkan sepenuhnya di pelabuhan baru tersebut. Pelabuhan baru itu memiliki panjang dermaga 120 meter dengan luas enam hektare.

Pelabuhan juga dilengkapi lapangan penumpukan barang seluas tiga hectare dengan kapasitas 7,5 juta teus. “Ada lahan untuk terminal bahan bakar minyak dalam rangka mendukung ketahanan energi di Pulau Flores,”kata Saefuddin.

Proses Pembangunan Terminal Multipurpose Labuan Bajo terbilang cukup cepat. Dimulai sejak awal Agustus 2020, perkembangan pembangunan sudah mencapai 90 persen di akhir Januari 2021. Saefudin menyebut kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak mempercepat akselerasi pembangunan bisa lebih optimal. Hal ini pula yang menjadikan pembangunan dapat berlangsung pesat walaupun tengah berada di situasi pandemi Covid-19.

Pihak-pihak yang berperan dan berkontribusi antara lain, Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Serta Pemerintah Provinsi NTT, dan Kabupaten Manggarai Barat NTT.

“Dukungan yang kuat diberikan Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Terminal Multipurpose Labuan Bajo akan menjadi salah satu pendorong pembangunan ekonomi di NTT,”kata Saefudin.

Terminal Multipurpose Labuan Bajo dibangun dengan mengedepankan konsep pelabuhan hijau yang ramah lingkungan.

Arsitektur bangunan dibangun dengan memadukan unsur kearifan lokal yang menjadi ciri khas masyarakat Nusa Tenggara Timur. Terminal ini akan melengkapi pelabuhan-pelabuhan lain di Provinsi NTT seperti Pelabuhan Maumere, Pelabuhan Ende-Ippi, dan tentunya Pelabuhan Tenau Kupang yang menjadi pelabuhan utama di provinsi itu. [ ]

Back to top button