Oikos

Jamu Jadi Primadona Bagi Hidup Sehat

Jakarta – Dari masa ke masa bangsa Indonesia sudah mengenal bagaimana cara menjaga kebugaran tubuh. Salah satunya, yaitu dengan memanfaatkan ramuan tradisional yang berasal dari tanaman obat asli Indonesia yang biasa disebut Jamu.

“Melalui jamu menjadi komplemen dalam gaya hidup sehat. Gerakan masyarakat hidup sehat kalau enggak disertai jamu itu ibaratnya sayur tanpa garam, karena jamu merupakan primadona yang akan terus saya bangkitkan,” kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di kantor Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Jumat (14/02/2020).

Menkes menggelorakan ‘gerakan hidup sehat minum jamu’ bersama bersama K/L (Kementerian/Lembaga) di bawah Kemenko PMK (Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan) sebagai salah satu cara mengajak masyarakat memanfaatkan jamu untuk menjaga kesehatannya.

Untuk membuat Indonesia tetap sehat ada banyak cara, lanjut Menkes, salah satunya dengan mengkonsumsi jamu. Pembangunan kesehatan mengedepankan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Hal ini dapat dicapai dengan cara meningkatkan kondisi kesehatan. Untuk mencapai kondisi kesehatan yang optimal diperlukan daya tahan tubuh yang baik sehingga tubuh menjadi bugar dan tidak mudah terserang penyakit.

Ia melanjutkan, jamu digunakan untuk pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan, kebugaran bahkan kecantikan. Saat ini, perkembangan dalam dunia pengobatan telah mencapai pada cara pemahaman baru yang meyakini bahwa semua yang berasal dari alam akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi kesehatan dari pada produk kimiawi atau sintesa (back to nature).

“Saya Menkes akan terus budayakan bagaimana pola hidup sehat dengan menyertakan jamu sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Ternyata sangat sederhana bahan – bahannya juga mudah didapatkan,” tambah Terawan.

Menkes menambahkan, akan terus budayakan bagaimana pola hidup sehat dengan menyertakan jamu sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. “Inilah yang menjadi mimpi saya. Sehatkan Indonesia melalui jamu,” paparnya.

“Ternyata sangat sederhana bahan-bahannya juga mudah didapatkan. Kalaupun enggak sempat tanam di sekitar rumah, mudah ditemukan di pasar dan petunjuk penggunaan dan pembuatan jamu tersebar di masyarakat. Inilah yang menjadi mimpi saya. Sehatkan Indonesia melalui jamu,” tambahnya.

Dunia saat ini sedang berlomba-lomba meningkatkan pemahaman dan pengetahuan (race of knowledge) terkait pemanfaatan tanaman obat, sampai ke hasil akhir berupa obat dan produk-produk herbal.

Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) yang dilaksanakan oleh Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional, telah menghasilkan database pengetahuan etnofarmakologi berupa informasi ramuan obat tradisional sebanyak 33.000 ramuan yang secara empiris terbukti mampu menjaga kesehatan masyarakat,  yang terdiri dari 2.800 spesies tumbuhan obat.

Selain identifikasi tumbuhan obat, Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional telah menghasilkan 12 formula jamu teruji klinik. Di antaranya adalah formula jamu untuk asam urat, tekanan darah tinggi, wasir, radang sendi, kolesterol tinggi, gangguan lambung, batu saluran kencing, kencing manis, penurun berat badan, dan pelancar ASI. [Zin]

Back to top button