Jepang Bekukan Aset Putin dan Bank Sentral Rusia
Pembekuan aset ini termasuk milik Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, juga Promsvyazbank dan Vnesheconombank milik pemerintah Rusia, serta bank sentral negara itu.
JERNIH – Jepang mulai Selasa (1/3/2022) bergabung dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya dalam menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia, termasuk membekukan aset para pemimpin negara itu dan tiga lembaga keuangan.
Pembekuan aset ini termasuk milik Presiden Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, juga Promsvyazbank dan Vnesheconombank milik pemerintah Rusia, serta bank sentral negara itu.
Jepang juga akan melarang ekspor ke 49 entitas Rusia sebagai bagian dari sanksi, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
“Kami telah menyepakati perlunya mengambil sanksi yang kuat terhadap Rusia,” kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada Selasa (1/3/2022) setelah pertemuan online dengan para pemimpin Barat termasuk Presiden AS Joe Biden.
Amerika Serikat pada hari Senin memberlakukan sanksi terhadap bank sentral Rusia dan sumber kekayaan lainnya, memberikan pukulan telak terhadap ekonomi negara itu dan selanjutnya menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Kishida telah mengumumkan pada hari Senin rencana Tokyo untuk bergabung dengan sanksi internasional termasuk membatasi transaksi dengan bank sentral Rusia.
Rusia memiliki cadangan devisa senilai 585,3 miliar dolar AS pada Juni 2021, di mana 5,7 persen di antaranya dalam yen, menurut data bank sentral negara itu. [Reuters]